Jakarta (buseronline.com) – Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kegiatan Pengimbasan Praktik Baik Penyelenggaraan Kursus Daring. Kegiatan yang dilakukan serentak di lima kota berbeda tersebut menjadi upaya transformasi pendidikan vokasi yang inovatif dan adaptif melalui layanan kursus daring di lembaga kursus dan pelatihan (LKP).
Selain mendorong inovasi LKP, kegiatan pengimbasan praktik baik penyelenggaraan kursus daring juga menjadi bentuk komitmen Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, khususnya Direktorat Kursus dan Pelatihan dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan vokasi yang relevan dengan tuntutan perkembangan zaman.
Terlebih, potensi bagi platform kursus daring untuk terus berkembang. Hasil survei yang dikeluarkan oleh Mckinsey menunjukkan bahwa jumlah pengguna jasa kursus daring pada tahun 2021 mencapai 220 juta orang, atau naik 92% karena pandemi Covid-19.
Direktur Kursus dan Pelatihan, Nahdiana, dalam sambutannya mengatakan bahwa revolusi industri 5.0 yang sedang berjalan saat ini menjadikan internet of things (IoT) sebagai tolok ukur utama di segala segmen tidak terkecuali di dunia pendidikan.
Oleh karena itu, sebagai salah satu penyelenggara pendidikan vokasi, LKP juga dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dan terus bertransformasi, salah satunya dengan menyelenggarakan kursus dan pelatihan secara daring.
“Kami di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan terus berupaya untuk mendukung dan memfasilitasi transformasi pendidikan di Indonesia,” kata Nahdiana.
Penggunaan kursus daring, lanjut Nahdiana, juga akan memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi masyarakat agar bisa meningkatkan skills dan kompetensi dalam rangka pengembangan diri mereka.
Tidak hanya itu, kursus daring juga diyakini dapat menjangkau target peserta didik yang lebih luas. “Melalui kursus daring, sekali lagi kami berharap jangkauan pendidikan yang berkualitas akan lebih luas,” tambahnya.
Kegiatan pengimbasan praktik baik penyelenggaraan kursus daring sendiri dilakukan secara serentak di lima kota yang berbeda, yaitu di Kabupaten Pringsewu, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Grobogan.
Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini tidak hanya dari LKP pengimbas yang merupakan lembaga yang sudah secara aktif menyelenggarakan kursus daring, tetapi juga dari dari SEAMEO SEAMOLEC yang merupakan mitra Kemendikbudristek dalam pengembangan pembelajaran jarak jauh melalui Learning Management System (LMS) https://kursusdaring.kemdikbud.go.id/.
Fokus utama dalam pelatihan ini adalah bagaimana dapat memberikan kemudahan akses pendidikan dengan biaya terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkan. Detailnya adalah bagaimana peserta didik yang berada di daerah terpencil dapat merasakan bagaimana belajar dengan instruktur-instruktur kompeten dari lembaga-lembaga berkualitas, dan sertifikat yang didapatkan oleh lulusan program kursus daring ini dapat diakui sebagai portofolio yang mempersiapkan mereka pada kehidupan dunia kerja.
Dalam kesempatan ini, Heni Tishaeni, selaku perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Cimahi menyampaikan bahwa penyelenggaraan kursus daring dan peluangnya ini sangat luar biasa seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini. “Kursus daring memudahkan dalam artian pembelajaran lebih efektif dari sisi biaya dan waktu,” kata Heni.
Menurutnya, Dinas Pendidikan Kota Cimahi saat ini masih dalam tahap pemetaan terkait dengan daerah-daerah mana saja yang bisa menyelenggarakan kursus daring, termasuk LKP-LKP-nya.
Sementara itu, LKP Kunci Jemari yang turut menjadi salah satu Lembaga Pengimbas di Kota Tangerang Selatan juga menyatakan keseriusannya untuk terus mendampingi LKP-LKP calon penyelenggara kursus daring, sehingga mereka bisa mandiri terdaftar dalam platform penyelenggaraan kursus daring dan aktif membuat konten yang informatif dan bermanfaat. (R)