NTB (buseronline.com) – Presiden RI Ir H Joko Widodo (Jokowi) meninjau panen raya jagung di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi dan Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah.
Dalam peninjauan tersebut, Kepala Negara RI kembali menegaskan pentingnya menjaga kestabilan harga pada saat terjadi kelebihan suplai.
“Harga yang sebelumnya Rp7.000 sekarang sudah turun menjadi Rp4.200. Baik untuk peternak tapi kurang baik untuk petani. Ini lho menjaga keseimbangan seperti ini yang tidak mudah,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada media usai peninjauan.
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa produktivitas jagung di setiap daerah harus meningkat.
Hal tersebut penting untuk memberikan keuntungan dan meningkatkan pendapatan para petani.
“Misalnya kayak di sini pakai benih tangguh hasilnya tadi saya tanya 7-8 ton, kalau yang bisi juga sama bisa 7, 8, 9 ton. Nah produksinya harus itu, tapi ada yang di bawah 5 ton. Nah itu yang dengan harga Rp4.200 itu nggak nutup,” ungkap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pun berharap harga jagung dapat terus meningkat dan terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Presiden Jokowi juga telah menginstruksikan jajarannya untuk melalukan perhitungan dengan baik.
“Kemarin kita sudah hitung-hitung dan kita dorong tapi kalau suplainya terlalu besar demand-nya tetap itu hukum pasarnya harga pasti turun karena oversupply,” ucap Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menginstruksikan jajarannya untuk mendorong industrialisasi di bidang pertanian.
Hal tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga kestabilan harga.
“Hilirisasi ini memang yang terus akan kita dorong sehingga harga itu bisa lebih stabil, kalau ada industri harga akan lebih stabil. Tapi kalau jauh dari sini harus dibawa ke Jawa, dari sini harus dibawa ke Jawa Barat, ya memang cost-nya kemakan banyak di transpor,” tutup Presiden Jokowi. (R3)