30 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Kota Medan Perlu Sentuhan Ibu, Hj Fitriani Manurung Layak Diperhitungkan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Bakal calon (balon) Wakil Wali Kota Medan Dr Hj Fitriani Manurung MPd layak diperhitungkan. Politikus PDI Perjuangan Sumut Budiman Nadapdap SE mengatakan, sosok Fitriani Manurung selain pintar, dia juga kader yang profesional.

“Saat ini Fitriani menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, dan juga sebagai Ketua Majelis Taklim PDI Perjuangan Kota Medan,” katanya di Jalan Hayam Wuruk, Nomor: 11 Medan.

Menurut mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut ini, untuk menjadikan Kota Medan yang lebih baik lagi, sangat perlu sentuhan seorang ibu. “Medan butuh sentuhan ibu merupakan branding yang pas untuk Fitriani Manurung,” ujarnya.

Selain itu, Budiman juga sempat mengutarakan pendapatnya kepada wartawan, apabila Fitri Manurung dipasangkan dengan Ade Jona Prasetya dari Partai Gerindra akan mendapat poling tertinggi dalam Pilkada 2024 ini,” ucapnya.

Karena menurut pengamatannya bila benar ini terjadi, Ade Jona-Fitriani Manurung berpasangan sudah bisa dibayangkan warga kota Medan akan memilih pasangan ini.

Terpisah, Bunda Fitri sapaan akrab Fitriani Manurung menyampaikan dirinya siap dan bersedia bila dipasangkan dengan siapa saja balon wali kotanya. Sebab menurutnya yang terpenting adalah bagaimana caranya menjadikan Medan kota yang indah, aman dan nyaman bagi masyarakatnya.

Terutama tentang pelayanan publik, persoalan ini menjadi salah satu yang penting diperhatikan sebagai kota besar. Buruknya pelayanan publik di satu kota akan sangat mempengaruhi citra kota tersebut.

“Bayangkan saja, pelayanan publik sekelas kota besar harus menguras waktu dan tenaga sementara sebagai kota besar harusnya mampu memberikan pelayanan yang cepat dan murah,” ucapnya.

Persoalan pungli dalam pelayanan publik juga menjadi salah satu yang perlu diperhatikan. “Ini perlu komitmen bersama dalam menuntaskannya. Dan, hari ini di Medan praktek-praktek buruk semacam ini kerap terdengar,” katanya.

Persoalan selanjutnya adalah fasilitas publik. Sebagai kota besar, perempuan berhijab kelahiran Sibolga ini mengatakan, ketersediaan fasilitas publik wajib dimiliki Kota Medan.

“Ketersediaan fasilitas publik yang memadai adalah salah satu sarana yang mutlak dimiliki sebagai kota besar,” jelasnya.

Kemudian masalah ekonomi dan pendidikan yang patut mendapat porsi yang lebih. Ekonomi dan pendidikan menjadi salah satu instrumen yang paling disorot publik, sejauh mana kesejahteraan masyarakat di satu kota tersebut dan bagaimana kualitas manusia yang tentunya dihasilkan dari pendidikan.

“Masalah ekonomi dan pendidikan juga harus dikuatkan dengan kebijakan anggaran yang baik, penguatan terhadap keduanya harus maksimal dilakukan,” jelasnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru