Bekasi (buseronline.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bekasi percepat penanganan stunting, yang menyasar pelajar, mahasiswa dan santri.
Kepala Dinkes Bekasi dr Alamsyah mengatakan langkah tersebut merupakan intervensi pendukung untuk percepatan penurunan stunting, terutama pada remaja putri.
“Ke pondok pesantren ini, yang selama ini belum dilaksanakan. Karena, tidak sedikit banyak remaja putri yang mondok di pesantren. Kita akan mengajak santri,” katanya seperti dilansir dari Kominfo Bekasi.
Tidak sampai disitu, Dinkes juga melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi, salah satunya dengan mahasiswa Universitas Islam 45 (Unisma) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Ia menambahkan, program lainnya yakni survey lapangan terhadap pendatang di kalangan masyarakat.
“Kami juga dengan Unisma itu bekerjasama dalam KKN terkait dengan stunting. Ke depan akan melaksanakan program yang diprioritaskan bagi pendatang. Setiap yang datang, akan diperiksa, itu yang nanti akan kita terapkan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Alamsyah, berkaitan dengan optimalisasi penanganan stunting, pihaknya melibatkan tenaga kesehatan swasta yang ada di Kabupaten Bekasi. Nantinya, penanganan tidak hanya dilayani pihak puskesmas tetapi juga di swasta.
“Semua rumah sakit kita libatkan, minimal skrining. Dan kepada dokter anak kita juga menitipkan agar stunting ini menjadi program dalam penanganannya. Karena saat ini, selain di tingkat dinas di luar itupun sudah memahami berkaitan dengan stunting,” ujarnya. (R)