Belitung Timur (buseronline.com) – Setelah dilepas secara resmi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), 29 Laskar Rempah melanjutkan perjalanan pelayaran dengan rute Jakarta-Belitung Timur- Dumai. Di atas KRI Dewaruci, para Laskar Rempah diberikan sejumlah pembekalan materi, aktivitas dalam membangun kebersamaan, dan pertunjukan seni budaya.
Diungkap oleh Muhammad Jufri Rumadaul, Laskar rempah asal Provinsi Papua Selatan, sekaligus Ketua dari Batch 1 Lada Putih MBJR 2024. Ia mengatakan bahwa sebagai ketua dari Lada Putih tentu memiliki peran penting dalam mengkoordinir seluruh Laskar Rempah dalam segala persiapan keseluruhan kegiatan di lakukan serta meningkatkan kekompakan serta keakraban Laskar Rempah Lada Putih 2024.
“Sebelum kami berkumpul di Jakarta, kami semua sudah saling berkomunikasi secara daring. Lalu sebagai ketua tim, saya mendengarkan seluruh saran yang diberikan oleh anggota Laskar Rempah Lada Putih, guna mengutamakan kepentingan bersama,” ujarnya di KRI Dewaruci.
Jufri menambahkan, penamaan Laskar Rempah batch 1 yaitu Lada Putih di latar belakangi oleh lada putih yang merupakan sebuah komoditi di Kabupaten Belitung Timur, sekaligus merupakan salah satu titik singgah dari pelayaran batch 1.
“Selama berlayar bersama KRI Dewaruci, banyak kegiatan yang kami lakukan, mulai dari menerima materi tentang sejarah KRI Dewa Ruci, sharing session dengan beberapa narasumber, antara lain Prof Susanto Zuhdi, perwakilan dari Sekretariat Wakil Presiden, dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V Kemendikbudristek,” ujar Jufri.
Jufri berharap, dengan pelayaran dan kampanye yang dilakukan Jalur Rempah dapat menjadi warisan budaya dunia yang secara resmi diakui oleh UNESCO.
Selain itu, Ahmad Widad, Fasilitator Laskar Rempah MBJR 2024, mengatakan bahwa pengalamannya pada MBJR 2023 menjadi modal utama dalam bertanggung jawab sebagai fasilitator di MBJR 2024.
Sebagai fasilitator, Widad bertugas untuk memastikan MBJR 2024 batch 1 ini dapat berjalan dengan baik, antara lain menjadi pribadi yang komunikatif dengan laskar rempah, melakukan tugas administratif undangan khususnya para TNI AL KRI Dewaruci, dan senantiasa mengingatkan para Laskar Rempah untuk memaksimalkan kegiatan MBJR 2024 sebagai pengalaman yang berharga.
“Peran fasilitator sangatlah penting untuk memastikan para Laskar Rempah dapat mengikuti susunan acara yang dibuat, membangun kekompakan sesama Laskar Rempah, mengingatkan tugas yang diberikan, dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada Laskar Rempah,” imbuhnya.
Widad berharap, Laskar Rempah MBJR 2024 terus menjadi garda terdepan dalam mengawal Jalur Rempah menuju warisan budaya dunia.
“Lebih dari itu, setelah kegiatan ini berakhir akan ada luaran-luaran seperti video, tulisan, dan implementasi essay yang dibuat oleh Laskar Rempah, sehingga Jalur Rempah dapat dikenal dan dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia dan dunia,” tutup Widad. (R)