25 C
Medan
Minggu, September 29, 2024

Pj Gubernur Hassanudin Komit Jadikan Pengendalian Inflasi Atensi Penting Pemprov Sumut

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Pj Gubernur Sumut Dr Hassanudin mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024, di Istana Negara, Jakarta. Hassanudin menyampaikan komitmennya untuk terus menjadikan pengendalian inflasi sebagai atensi penting Pemprov Sumut.

Hal itu dikatakan Hassanudin sejalan dengan dorongan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat Rakornas yang mendorong integrasi pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan inflasi saat menghadapi tantangan iklim.

Adapun beberapa program atau strategi untuk pengendalian inflasi di antaranya, monitoring harga bahan pokok oleh Satgas Pangan, melaksanakan operasi pasar, pencanangan gerakan tanam komoditas pangan, hingga memanfaatkan Belanja Tidak Terduga untuk subsidi ongkos angkut bahan pangan. “Kita juga terus memperkuat koordinasi dan sinergi TPID Provinsi dengan TPID kabupaten/kota,” katanya.

Sementara itu dalam sambutannya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta agar perencanaan dalam menghadapi gelombang panas tinggi harus dikalkulasi dan diantisipasi dari sekarang. Menurutnya perubahan iklim ke depan menjadi perhatian dunia.

Untuk itu Presiden meminta agar perencanaan dalam menghadapi gelombang panas tinggi harus dikalkulasi dan diantisipasi dari sekarang. Hal itu guna menghindari kekeringan yang akan berpengaruh terhadap produksi pangan nasional.

Diperkirakan ada 50 juta petani yang akan kekurangan air. Jika tidak ada air dan akan terjadi kekurangan pangan. “Artinya apa, jangan main-main urusan kekeringan, jangan main-main urusan gelombang panas, larinya nanti bisa ke inflasi,” ujarnya.

Selain itu Presiden juga mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan sistem pertanian menjadi lebih modern, dengan menggunakan sistem smart agriculture, terutama untuk produk pangan unggulan. Menurutnya investasi juga diperlukan untuk membangun industri pengolahan, sehingga nilai tambah produksi pertanian meningkat.

Meski begitu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, laju inflasi Indonesia masih terjaga di kisaran target yang ditetapkan. Bahkan Ia menyebut inflasi Indonesia termasuk yang terendah di dunia yakni 1,5 sampai 3,5 persen. Tercatat tingkat inflasi secara tahunan kian menyusut di mana pada Mei lalu sebesar 2,84 persen. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru