28 C
Medan
Jumat, Oktober 18, 2024

Kamala Harris Dapat Dukungan Biden, Janji Kalahkan Trump di Pilpres AS 2024

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Wakil Presiden AS Kamala Harris telah mengumumkan komitmennya untuk maju sebagai calon presiden menggantikan Joe Biden, yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonannya dalam Pilpres AS 2024.

Dalam pernyataannya, Kamala Harris menegaskan akan berusaha keras untuk mendapatkan dukungan penuh dari Partai Demokrat dan mengalahkan Donald Trump, calon resmi dari Partai Republik.

“Saya merasa terhormat mendapatkan dukungan dari Presiden Biden dan saya bertekad untuk memenangkan nominasi ini,” kata Kamala Harris, Minggu (21/7/2024) waktu setempat.

Harris menegaskan akan melakukan segala upaya untuk mengalahkan Trump dan agenda ekstrem Proyek 2025 yang diusungnya dalam pilpres mendatang, yang dijadwalkan pada 5 November.

“Saya akan mengerahkan seluruh tenaga untuk menyatukan Partai Demokrat dan bangsa kita, demi mengalahkan Donald Trump,” tambahnya.

Sebagai Wakil Presiden, Kamala Harris telah lama dianggap sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Joe Biden dalam Pilpres AS 2024. Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos, Selasa (16/7/2024), elektabilitas Harris mencapai 44 persen, sejajar dengan Donald Trump.

Joe Biden secara resmi mendukung Kamala Harris sebagai penggantinya, setelah menunjuknya sebagai pasangannya dalam kontestasi pilpres sebelumnya. Biden mengajak seluruh pendukung Demokrat untuk bersatu dan mendukung Harris.

“Hari ini, saya memberikan dukungan penuh saya kepada Kamala Harris untuk menjadi calon partai kita tahun ini. Demokrat, saatnya kita bersatu dan mengalahkan Trump,” ujar Joe Biden melalui akun resminya di X (sebelumnya Twitter).

Keputusan Joe Biden untuk mundur dari Pilpres AS 2024, Minggu (21/7/2024), muncul setelah adanya kekhawatiran dari Partai Demokrat terkait kondisi mental dan kemampuannya untuk mengalahkan Trump.

Para petinggi Partai Demokrat sempat khawatir dengan penampilan Biden dalam debat perdana dengan Donald Trump pada 24 Juni lalu, yang menimbulkan keraguan akan kesehatannya untuk menjalani masa jabatan kedua.

Dalam berbagai jajak pendapat, elektabilitas Trump terus mengungguli Biden. Insiden penembakan yang melibatkan Trump juga disebut semakin menguntungkan mantan presiden tersebut dalam pemilu kali ini. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru