Takengon (buseronline.com) – Sebagai bagian dari proyek strategis nasional (PSN) PLTA Peusangan 1 dan 2, PLN juga terus berupaya menuntaskan pembangunan Jembatan Atas Angin yang ada di Desa Sanehen, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Bahkan jika tak ada halangan, jembatan tersebut rampung dan siap digunakan pada akhir Agustus 2024 mendatang.
Humas PLN UIP Sumbagut Khairul Zaman Nasution melalui rilis, Senin (29/7/2024) menjelaskan, Jembatan Atas Angin digunakan nantinya menjadi akses jalan yang baru bagi masyarakat sekitar.
Di samping itu, lokasi ini juga berpotensi sebagai destinasi wisata, karena area reservoir biasanya menjadi danau buatan yang akhirnya akan menjadi objek wisata baru di daerah tersebut.
Dengan demikian, secara otomatis diharapkan kesejahteraan masyarakat sekitar danau baru akan meningkat karena akan tercipta objek wisata baru di Takengon.
Selain bisa melihat nuansa keindahan alam yang jelas tergambar bagi siapa saja yg berkunjung ke sana, wisatawan juga menikmati kopi khas gayo.
“Nanti ya danau baru buatan akan tercipta dan juga dapat menjadi salah satu daya tarik wisata baru di Takengon,” ungkap Manager UPP SBU 2 Nove Ardianto.
Terpisah, GM PLN UIP SBU Hening Kyat Pamungkas mengatakan bahwa Jembatan atas angin yang terletak di tengah-tengah danau buatan sebagai salah satu landmark baru untuk Kabupaten Aceh Tengah.
“Berikutnya akan berlanjut kita rasakan manfaat yang besar bagi Provinsi Aceh khususnya Aceh Tengah setelah nanti PLTA Peusangan 1 dan 2 ini beroperasi,” tuturnya.
Hening menjelaskan, pekerjaan Jembatan Atas Angin dimulai April 2020 dan Mei 2011 untuk PLTA Peusangan, yang diperkirakan selesai 30 Desember 2024 untuk PLTA Peusangan Unit 1.
Peusangan 1 sendiri berkapasitas 45 MW dan Peusangan 2 berkapasitas 43 MW.
Ada beberapa manfaat dari PLTA Peusangan 1 dan 2, antara lain :
1. Menggerakkan roda perekonomian. Meningkatkan mutu dan keandalan pasokan listrik di Kabupaten Aceh Tengah dan sekitarnya sehingga mendukung pengembangan potensi daerah.
2. Meningkatkan Pendapatan Daerah. Potensi Retribusi penggunaan air untuk PLTA yang nilainya dapat mencapai Rp24 miliar/tahun ( annual production = 323,2 GWH). Asumsi pajak air permukaan (PAP) Rp75/kWH
3. Menumbuhkan Sektor Pariwisata. Memunculkan potensi pariwisata baru berkaitan dengan keberadaan PLTA Peusangan seperti wisata edukasi dan lain-lain. (P2)