Jakarta (buseronline.com) – Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Bantuan Pemerintah Penyelarasan Satuan Pendidikan Vokasi (SPV) dengan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja (DUDIKA) pada 25–27 Juli 2024 di Hotel Ciputra Jakarta.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan relevansi dan kualitas pendidikan vokasi melalui sinergi dengan dunia usaha dan industri.
Direktur Mitras DUDI, Adi Nuryanto menekankan pentingnya penyelarasan antara pendidikan vokasi dan dunia industri untuk memfasilitasi lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Kami berharap pendidikan vokasi dapat memberikan akses kepada para lulusan untuk memperoleh pekerjaan dan kesejahteraan yang layak. Terima kasih kepada semua pihak yang terus membantu anak didik kami agar dapat melihat peluang setelah selesai pendidikan,” ujar Nuryanto, seperti dilansir dari Kemendikbudristek RI.
Kegiatan dimulai dengan paparan kebijakan oleh Ketua Tim Kerja Penyelarasan Pendidikan Vokasi, Sulistio Mukti Cahyono, dan dilanjutkan dengan penjelasan teknis mengenai program penyelarasan.
Peserta memperoleh materi tentang praktik kemitraan dan penyelarasan SPV, akuntabilitas penggunaan bantuan pemerintah, pertanggungjawaban dana bantuan, serta penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Pelaksanaan Dana (RPD).
Acara ditutup dengan penandatanganan perjanjian kerja sama oleh seluruh peserta. Sebanyak 100 SMK penerima bantuan pemerintah tahun 2024 Tahap I menghadiri kegiatan ini, dengan target mencapai 225 SPV yang akan menerima bantuan tahun ini.
Bantuan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan dunia usaha, industri, dan kerja.
Salah satu peserta, Sukardi, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMK Negeri 2 Jayapura, menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya sekolahnya sebagai salah satu penerima bantuan.
“Dipilihnya SMK Negeri 2 Jayapura sangat membantu kami dalam mengembangkan jurusan baru di bidang perhotelan, seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri perhotelan di Jayapura. Bantuan ini juga memfasilitasi penyelarasan kurikulum, sarana prasarana, dan tenaga pendidik dengan mitra industri,” ujarnya.
Penyelarasan ini diharapkan dapat memastikan lulusan pendidikan vokasi memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Program Bimbingan Teknis ini diharapkan menjadi pemantik bagi satuan pendidikan vokasi untuk secara organik menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar kerja secara efektif dan efisien, serta mendorong kerjasama yang lebih erat dengan dunia usaha dan industri. (R)