27 C
Medan
Senin, November 25, 2024

Pencegahan Stunting Dimulai Sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Kasus stunting yang menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, yang mengakibatkan pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usia dan perkembangan fisiknya, dapat diatasi melalui perubahan perilaku hidup sehat.

Hal ini diungkapkan dalam wawancara dengan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut, dr Halida Rahma Nasution SpA dan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Sumut Cut Diana Mutia SKM MKes di Medan.

Menurut Halida, cara mengatasi stunting harus dimulai sejak bayi masih dalam kandungan. Ibu hamil harus diberikan vitamin dan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi, yang dikenal sebagai masa 1000 hari pertama kelahiran.

“Posyandu sebagai sarana pelayanan kesehatan sangat penting dimanfaatkan, terutama oleh masyarakat menengah ke bawah. Di sana, bidan terlatih akan memberikan vitamin yang dibutuhkan bayi dalam kandungan,” katanya.

Selain itu, peran serta dan perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu hamil juga sangat diharapkan. Posyandu tidak hanya melakukan pemeriksaan rutin, tetapi juga memberikan vitamin dan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi yang sehat.

Cut Diana Mutia menegaskan bahwa berdasarkan survei kesehatan Indonesia 2023, terdapat 268.426 kasus stunting di Sumut, yang setara dengan 18.9% dari total populasi anak di wilayah tersebut.

“Sejalan dengan program pemerintah dalam penanganan stunting, melalui deregulasi dan surat edaran kepada 33 kabupaten/kota di Sumut, penanganan kasus stunting telah dilaksanakan,” ujarnya.

Dinas Kesehatan Sumut telah melaksanakan berbagai program, seperti pemberian tablet tambah darah kepada remaja usia 12-18 tahun, vitamin kepada ibu hamil, makanan tambahan kepada balita, serta pembangunan jamban dan peningkatan pola asuh dan sanitasi lingkungan.

“Kami juga melaksanakan program kesehatan peduli remaja dan bekerja sama dengan tim pembina UKS serta berkolaborasi dengan BKKBN. Semua ini merupakan upaya spesifik yang dilakukan dinas kesehatan, sedangkan penanganan stunting yang sensitif merupakan tugas dari OPD terkait,” tambahnya.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan angka stunting di Sumut dapat ditekan dan pertumbuhan anak-anak dapat sesuai dengan usia dan perkembangan fisiknya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru