26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Mega Festival Indonesia Bertutur 2024: Ajang Penjelajahan Capaian Artistik Kebudayaan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kemendikbudristek RI melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, akan menggelar Mega Festival Indonesia Bertutur 2024. Acara ini dijadwalkan berlangsung dari 7 hingga 18 Agustus di Bali, dengan tujuan menjelajahi capaian artistik kebudayaan melalui berbagai program seni.

Persiapan festival terlihat dalam upacara Matur Piuning yang diadakan di tujuh lokasi utama pada 27-28 Juli lalu. Upacara ini dilaksanakan untuk memohon kelancaran acara kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan yang Maha Esa) serta menjaga keberlanjutan tradisi leluhur.

Festival Indonesia Bertutur 2024 akan diselenggarakan di tiga lokasi utama: Batubulan, Ubud, dan Nusa Dua. Di Batubulan, program Maha Wasundari akan menjadi pembuka pada 7 Agustus, menampilkan tiga genre tari Bali yang telah menjadi Warisan Budaya Dunia. Program Kathanaya akan berlangsung pada 8-9 Agustus, menampilkan seni tutur dengan nilai-nilai kearifan lokal dan sejarah Indonesia.

Di Ubud, empat program utama akan digelar: Visaraloka (7-18 Agustus), Layarambha (8-13 Agustus), Ekayana (9-13 Agustus), dan Samaya Sastra (12-13 Agustus). Program-program ini akan menampilkan eksibisi media, seni performans, seni gerak, tari, musik, teater monolog, dan puisi.

Sementara itu, di Nusa Dua akan diadakan tiga program: Anarta, Kiranamaya, dan Virama pada 14-18 Agustus. Anarta akan menampilkan karya-karya baru dari musik, tari, dan teater. Kiranamaya akan mengeksplorasi seni video mapping dan instalasi cahaya, sedangkan Virama akan menghadirkan pertunjukan hiburan dan musik dari musisi Indonesia dan mancanegara.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra, menyatakan bahwa Indonesia Bertutur merupakan upaya untuk menggali mahakarya seni dan budaya Nusantara melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan. “Dengan bangga Kemendikbudristek mempersembahkan Indonesia Bertutur 2024 untuk mewujudkan aksi pemajuan kebudayaan,” ujarnya.

Direktur Festival Indonesia Bertutur 2024, Taba Sanchabakhtiar, menambahkan bahwa kekayaan budaya Indonesia mencerminkan kreativitas yang tak pernah habis. “Melalui Indonesia Bertutur, kami ingin menghadirkan hal tersebut,” kata Taba.

Persiapan acara juga mendapat perhatian serius dari Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2024, Melati Suryodarmo, yang menyatakan bahwa berbagai persiapan telah dilakukan untuk menyambut festival ini. Upacara Matur Piuning dilakukan untuk menghormati para leluhur dan menjunjung tinggi tatanan adat di Bali.

Seniman yang akan tampil di program Maha Wasundari, I Wayan Sumahardika, menilai bahwa Indonesia Bertutur memiliki arti penting karena membuka ruang bagi seniman muda di Bali untuk belajar dengan para maestro dan tetua desa. “Festival ini hadir ke ruang khusyuk desa, masuk ke riuh aktivitas komunitas, mengetuk hati setiap individu untuk mendengar dan saling bertukar pengetahuan,” ujar Sumahardika.

I Gusti Putu Sudarta, seniman tutur dan pengajar di ISI Denpasar yang akan tampil di program Khatanaya, menyatakan bahwa festival ini menjaga keberlangsungan ekosistem budaya dan menghadirkan pencapaian perjalanan panjang berkesenian. “Festival ini mampu memberikan kesadaran untuk melihat, menyelami, dan menggali kekayaan tradisi Budaya Indonesia,” ungkap Sudarta.

Rangkaian Festival Indonesia Bertutur 2024 akan dimeriahkan oleh 900 pelaku seni dan budaya, baik nasional maupun internasional. Mega Festival dua tahunan ini terbuka untuk umum dan gratis. Masyarakat yang ingin hadir cukup melakukan registrasi di situs resmi Indonesia Bertutur dan akan mendapatkan tiket digital berupa kode QR yang berlaku selama 12 hari untuk mengunjungi seluruh lokasi acara. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru