26.7 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Sespimti Polri Bahas Kolaborasi Nasional Hadapi Ancaman Siber

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Lembang (buseronline.com) – Sespim Lemdiklat Polri mengadakan Seminar Sekolah sebagai bagian dari rangkaian program pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-33 tahun ajaran 2024. Seminar ini, yang berlangsung di Gedung Oetaryo, Sespim Lemdiklat Polri, Lembang, mengangkat tema “Kolaborasi Penanggulangan Serangan Siber” dan bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam menghadapi ancaman siber yang semakin meningkat di Indonesia.

Ketua panitia seminar, Dr Jean Calvin Simanjuntak SIK MH menyatakan bahwa keamanan siber di Indonesia merupakan isu krusial yang harus ditangani melalui kolaborasi antar lembaga.

“Kami mempersembahkan Seminar Sekolah ini dengan kemasan yang berbeda. Keamanan siber di Indonesia memang penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengemas ini dalam satu sinergitas dan kolaborasi bersama. Selain itu, perlu kita ingat bahwa kearifan lokal yang ada di Indonesia ini juga merupakan nilai yang kita punya,” ujarnya.

Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi penting, termasuk Dr Ir I Nyoman Ahiarna MEng, Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Mayjen TNI Dominggus Pakel SSos M MSi, Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi (BSSN) serta Prof Yudho Giri Aprianto, pakar siber Indonesia. Acara ini dipandu Marselina Tabita Tumundo sebagai moderator.

Kasespim Lemdiklat Polri, Irjen Pol Prof Dr Chryshnanda Dwilaksana MSi dalam sambutannya menekankan pentingnya mekanisme terpadu antara Polri dan kementerian serta lembaga terkait dalam meningkatkan keamanan siber di Indonesia.

“Salah satu upaya adalah melalui kolaborasi penanggulangan serangan antar K/L di Indonesia,” kata Irjen Pol Chryshnanda.

Data yang dipaparkan dalam seminar tersebut menunjukkan bahwa serangan siber terhadap situs-situs pemerintah di Indonesia mencapai sekitar 3.000 serangan per hari. Serangan ini terutama menargetkan sektor-sektor vital seperti e-commerce, perbankan, jasa keuangan, dan basis data online milik pemerintah.

Kegiatan Seminar Sekolah Sespimti Polri Dikreg ke-33 ini menjadi momentum penting untuk terus mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam penanggulangan ancaman siber, tidak hanya untuk kepentingan Polri, tetapi juga untuk instansi TNI, kementerian, lembaga, dan masyarakat umum.

Program pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-33 sendiri dimulai pada 17 Januari 2024 dan akan berakhir pada 29 Agustus 2024. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru