Jakarta (buseronline.com) – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan komitmen pemerintah untuk memantau dan mengelola faktor-faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, guna mencapai target sebesar 5,2% pada semester kedua 2024.
Dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Sri Mulyani menyebutkan bahwa konsumsi, investasi, ekspor, dan impor akan menjadi fokus utama untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tetap berada dalam kisaran 5,1% hingga 5,2%.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2024 mencapai 5,05%, didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan peningkatan kinerja ekspor.
Konsumsi rumah tangga, yang merupakan kontributor utama pertumbuhan, tumbuh 4,93% berkat periode libur panjang dan peningkatan daya beli masyarakat.
Daya beli masyarakat tetap terjaga berkat pengendalian inflasi, kenaikan gaji ASN, dan penciptaan lapangan kerja baru yang mencapai 3,55 juta orang pada awal tahun. Sementara itu, konsumsi pemerintah tumbuh 1,42% berkat belanja modal dan barang yang tinggi.
Investasi, yang mencakup Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), tumbuh 4,43%, didorong oleh penyerapan belanja modal pemerintah dan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) perumahan.
Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Sektor-sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif pada triwulan II-2024, dengan sektor manufaktur tumbuh 3,95% dan sektor perdagangan tumbuh 4,86%.
Namun, sektor pertambangan mengalami perlambatan karena penurunan produksi migas dan batubara.
Angka pengangguran turun menjadi 4,82%, dan tingkat kemiskinan juga menurun menjadi 9,03%.
Pemerintah akan terus memantau risiko stagnasi ekonomi global dan mengoptimalkan APBN 2024 untuk menjaga stabilitas dan momentum pertumbuhan ekonomi. (R)