26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

BPDPKS Dorong Hilirisasi Sawit untuk Perekonomian

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menegaskan komitmennya untuk mendukung hilirisasi industri sawit di Indonesia, sebuah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan perekonomian nasional.

Hilirisasi, yang melibatkan pemrosesan komoditas menjadi produk jadi atau setengah jadi, telah menghasilkan lebih dari 179 produk turunan dari minyak kelapa sawit, termasuk kosmetik, pakaian, pasta gigi, dan biodesel.

Menurut Analis Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (PKPN BKF Kemenkeu) Nursidik Istiawan, sekitar 58% dari produksi CPO Indonesia diekspor, dengan dominasi produk turunan yang mencerminkan keberhasilan kebijakan hilirisasi.

“Sektor kelapa sawit mendukung banyak industri lain dan memberikan peningkatan nilai tambah dalam perekonomian,” ujarnya dalam diskusi bertajuk “Kontribusi Sawit untuk APBN dan Perekonomian” di Belitung pada Agustus 2024.

Kontribusi industri sawit terhadap APBN 2023 mencapai sekitar Rp88 triliun, terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp50,2 triliun, PNBP Rp32,4 triliun, dan Bea Keluar Rp6,1 triliun.

Nursidik menambahkan bahwa nilai kapasitas produksi nasional industri kelapa sawit pada 2023 diperkirakan mencapai Rp729 triliun. APBN berperan dalam mendukung sektor ini melalui fasilitas perpajakan dan pembebasan bea masuk, guna mendorong hilirisasi.

Sektor sawit juga menyerap tenaga kerja besar, dengan 2,4 juta petani swadaya dan 16 juta tenaga kerja terlibat, serta turut mendorong pertumbuhan PDB sektor perkebunan yang positif sebesar 3,25% pada Triwulan II 2024.

Kabul Wijayanto, Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana serta Plt Direktur Kemitraan BPDPKS menyatakan bahwa BPDPKS berkomitmen untuk mendukung riset dan pengembangan produk hilir, khususnya dalam konversi sawit menjadi biodesel. “Kami melaksanakan riset untuk meningkatkan nilai tambah dan inovasi produk hilir, serta mendukung energi baru terbarukan,” kata Kabul.

BPDPKS juga bekerja sama dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi untuk melibatkan generasi muda dalam riset yang dapat meningkatkan produktivitas petani sawit. Dengan dukungan ini, diharapkan hilirisasi sawit akan terus memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian nasional dan masyarakat Indonesia. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru