Jakarta (buseronline.com) – Meskipun tidak ada obat spesifik untuk Mpox (virus cacar monyet), pasien yang terinfeksi tetap memerlukan pengobatan untuk meredakan gejala, demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Mohammad Syahril SpP MPH.
Syahril menekankan bahwa narasi di media sosial yang menyebutkan bahwa Mpox tidak memerlukan obat apapun dan hanya membutuhkan istirahat serta konsumsi protein hewani adalah keliru.
Ia menjelaskan bahwa pengobatan Mpox lebih berfokus pada pengelolaan gejala seperti demam, sakit kepala, dan ruam.
“Penting untuk mengobati gejala-gejala seperti demam dan sakit kepala dengan obat simptomatik, sementara antivirus seperti tecovirimat, cidofovir, dan brincidofovir juga bisa digunakan sesuai kebutuhan,” kata Syahril.
Menurut pedoman Kemenkes 2023, pengobatan dengan antivirus dilakukan setelah konsultasi dengan dokter, dan tujuan utama adalah meringankan gejala serta mencegah kondisi pasien menurun.
Syahril mengingatkan pentingnya konsultasi ke fasilitas kesehatan jika seseorang menunjukkan gejala Mpox.
“Jika seseorang mengalami ruam disertai demam atau sakit, segera hubungi fasilitas kesehatan. Ini penting untuk memastikan diagnosis dan melakukan isolasi jika diperlukan,” tambahnya.
Dalam upaya pencegahan, Kemenkes menyarankan agar pasien melakukan isolasi diri hingga semua ruam mengelupas dan kulit baru terbentuk untuk menghindari penularan kepada orang lain. (R)