Tebingtinggi (buseronline.com) – Pj Wali Kota Tebingtinggi, Dr Moettaqien Hasrimi SSTP MSi, bersama dengan stakeholder terkait, mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi di Daerah secara virtual, Selasa. Rakor ini berlangsung di ruang kerja Wali Kota di Lantai IV Gedung Balai Kota Jalan Dr Sutomo No.14.
Rakor tersebut dipimpin oleh Plt Sekjen Kemendagri RI, Komjen Pol Drs Tomsi Tohir Balaw MSi, dan dihadiri oleh seluruh kepala daerah se-Indonesia, Forkopimda, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), serta stakeholder dari masing-masing daerah.
Plt Sekjen Kemendagri RI mengingatkan semua pihak untuk melakukan langkah konkret dalam mengendalikan inflasi di daerah mereka, terutama di wilayah yang harga komoditasnya melebihi harga eceran tertinggi.
“Segera koordinasikan dengan instansi terkait dan rumuskan bersama agar harga-harga dapat sesuai dengan harga eceran tertinggi,” ujar Plt Sekjen Kemendagri RI.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan perkembangan inflasi dan indeks harga hingga minggu kedua September 2024.
Berdasarkan PMK No. 124/PMK.010/2017 dan PMK No.101/PMK.010/2021, target inflasi untuk tahun 2020-2023 adalah 3±1%, sedangkan target inflasi tahun 2024 adalah 2,5±1%. Inflasi tahun kalender hingga Agustus 2024 tercatat sebesar 0,87%, masih di bawah target inflasi tahun ini.
Pudji Ismartini juga mengungkapkan bahwa beberapa komoditas seperti sigaret kretek mesin (SKM) dan emas perhiasan mengalami inflasi bulanan dari Januari hingga Agustus 2024.
Komoditas beras mengalami inflasi dominan setelah deflasi pada April-Mei 2024, sementara cabai rawit menunjukkan fluktuasi namun terus mengalami inflasi sejak Juni 2024. Selain itu, harga minyak goreng mengalami kenaikan di 53,06% wilayah Indonesia dengan kenaikan sebesar 0,75% dibandingkan bulan Agustus 2024, dan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga meningkat pada minggu kedua September 2024. (R)