Jakarta (buseronline.com) – Polri, bersama Kemenpora, Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan penyelewengan dalam penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut.
Penyelidikan ini dipicu oleh laporan mengenai kesiapan venue yang dinilai belum memadai serta berbagai masalah lainnya.
Kabag Penum Divhumas Polri, Kombes Erdi Chaniago, mengajak masyarakat untuk melaporkan apabila mengetahui adanya penyelewengan dalam pengelolaan anggaran PON XXI.
“Kami mengimbau masyarakat untuk melaporkan dugaan penyimpangan pengelolaan anggaran PON XXI Aceh-Sumut kepada Polri,” ujar Erdi dalam konferensi pers, Senin.
Penyelidikan dimulai setelah banyak keluhan mengenai fasilitas PON yang dianggap belum memenuhi standar. Kemenpora telah menyampaikan keluhan ini kepada Polri, yang mencakup berbagai masalah dari penyelenggara, atlet, dan masyarakat.
“Keluhan-keluhan terkait fasilitas kegiatan PON disampaikan Kemenpora kepada Polri. Kami menerima laporan tentang fasilitas yang belum memadai dari penyelenggara dan atlet,” jelas Erdi.
Direktorat Tindak Pidana Korupsi Polri telah membentuk satgas pendampingan yang melibatkan Bareskrim, Polda Aceh, dan Polda Sumut untuk menyelidiki dugaan penyelewengan ini.
Satgas telah diterjunkan ke lokasi PON XXI Aceh-Sumut, namun hingga kini belum ada temuan yang dapat dijelaskan secara rinci.
“Kami berharap satgas dapat menemukan titik terang dari keluhan masyarakat, atlet, dan penyelenggara PON,” pungkas Erdi. (R)