26 C
Medan
Jumat, September 20, 2024

Generasi Muda Penting untuk Pengembangan Bahasa Indonesia

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan (Pusbanglin) Bahasa dan Sastra serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) terus berupaya mengembangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Dalam Diseminasi KBBI Kemitraan dengan Komisi X DPR RI, Badan Bahasa menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan bahasa Indonesia.

Kepala Pusbanglin, Imam Budi Utomo, menjelaskan bahwa KBBI adalah sumber daya pendidikan yang sangat penting bagi siswa, pendidik, dan peneliti, menyediakan referensi otoritatif untuk memahami kosakata bahasa Indonesia yang terus berkembang.

“Sebagai bahasa internasional, kosakata bahasa Indonesia harus kaya,” ujarnya di Jakarta, Selasa. Imam juga menambahkan bahwa KBBI akan ditargetkan mencapai 200 ribu entri pada tahun 2024.

Badan Bahasa memiliki tiga program prioritas lainnya: internasionalisasi bahasa Indonesia, literasi kebahasaan dan kesastraan, serta pelindungan bahasa dan sastra.

Badan Bahasa merangkul generasi muda melalui Duta Bahasa dan kolaborasi dengan komunitas sastra. “Kalian adalah jembatan kami untuk berbicara tentang bahasa dan sastra,” pesan Imam kepada generasi muda.

Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan, menekankan pentingnya kontribusi aktif generasi muda dalam pengembangan bahasa Indonesia. “Kalian adalah pemain utama dalam mengembangkannya. Kami perlu merangkul anak-anak muda untuk terlibat secara aktif,” ujarnya.

Perwakilan mahasiswa Universitas Indraprasta, Cici, mengajak pemuda untuk menggunakan dan mengembangkan bahasa Indonesia di ruang publik. “Mari kita gunakan bahasa Indonesia lebih masif di ruang publik,” serunya.

Mahasiswi Tyzar dari Universitas Bung Karno juga menilai pentingnya mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik di era digital, termasuk dalam penulisan caption di media sosial. “Dengan begitu, kita bisa berkontribusi melestarikan bahasa Indonesia dalam keseharian kita,” tutup Tyzar. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru