31 C
Medan
Jumat, September 20, 2024

Pertamina dan Airbus Jajaki Pengembangan SAF di Indonesia

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bali (buseronline.com) – PT Pertamina (Persero) dan Airbus telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki peluang pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.

Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan pada acara Bali International Air Show 2024, Ngurah Rai International Airport, Bali, Rabu.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Salyadi Saputra, dan Presiden Airbus Asia Pasifik, Anand Stanley. Kesepakatan ini menjadi langkah awal dalam kolaborasi untuk mengeksplorasi bahan baku lokal dan memetakan kebutuhan logistik serta peluang komersial untuk SAF di Indonesia.

Pertamina dan Airbus akan mempelajari berbagai bahan baku domestik untuk pengembangan SAF yang sesuai dengan standar ICAO-CORSIA dan EU RED2. Studi ini akan mendukung pengembangan dan produksi SAF dalam negeri, serta meningkatkan kemampuan lokal dalam infrastruktur, pencampuran SAF, sertifikasi, dan aspek teknis lainnya di bandara.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menegaskan komitmen Pertamina terhadap energi ramah lingkungan. “Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung transisi energi berkelanjutan dan dekarbonisasi sektor penerbangan. Kami berharap kemitraan ini dapat mendorong inovasi dan pengembangan SAF di Indonesia,” ujar Nicke.

Julie Kitcher, Chief Sustainability Officer Airbus, menyambut positif kerjasama ini. “SAF adalah langkah penting menuju dekarbonisasi industri penerbangan. Indonesia memiliki potensi besar dalam penyediaan bahan baku SAF yang disetujui oleh CORSIA, dan kami mendukung komitmen Indonesia dalam mengembangkan SAF,” jelas Julie.

Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu pasar penerbangan dengan pertumbuhan tertinggi di dunia, dengan proyeksi pertumbuhan lalu lintas penumpang sekitar 7,4% per tahun. Negara ini juga menawarkan potensi besar sebagai sumber bahan baku SAF, seperti minyak goreng bekas, residu pertanian, dan sampah kota.

SAF berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 80% dibandingkan bahan bakar fosil, dari produksi hingga penggunaan.

Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui program-program berkelanjutan yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG). (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru