Deliserdang (buseronline.com) – Setelah selesainya pertandingan maraton putra dan putri, cabang olahraga atletik PON XXI Aceh-Sumut resmi ditutup di Stadion Madya Atletik, Desa Sena, Deliserdang, Kamis.
Di balik kesuksesan acara ini, terdapat peran penting Tim Medical Center yang mungkin luput dari perhatian banyak orang.
Afifuddin Harahap, penanggung jawab Tim Medical Center PON, menjelaskan bahwa timnya telah melakukan persiapan matang sejak awal pertandingan.
Tim ini selalu siap siaga setiap hari dengan jumlah petugas yang telah ditentukan untuk menghadapi berbagai situasi kesehatan.
“Setiap hari, ada dua orang yang menginap di sini, dan saat pertandingan, ditambah dengan satu dokter,” ujar Afif.
Tim Medical Center terdiri dari relawan dari berbagai daerah, termasuk Medan, Asahan, Padang Lawas Utara, dan Parapat, dengan total tujuh dokter spesialis dan tiga dokter umum.
Afif menambahkan bahwa mereka juga memiliki unit ambulance yang standby, bekerja sama dengan RS Amri Tambunan dan RS Adam Malik untuk memastikan keselamatan atlet selama perlombaan.
Selama PON XXI, beberapa kendala kesehatan sempat terjadi, terutama terkait cuaca. “Ada sekitar 10 hingga 15 atlet yang mengalami masalah, terutama untuk wasit yang berusia di atas 60 tahun dengan hipertensi,” jelasnya.
Dengan kehadiran Tim Medical Center yang terorganisir, PON XXI Aceh-Sumut dapat berlangsung dengan aman dan lancar, menunjukkan betapa pentingnya persiapan dalam setiap acara olahraga besar. (R)