25 C
Medan
Sabtu, November 23, 2024

Kemenkes Gelar Simulasi Kegawatdaruratan Medis Siaga Bencana Nuklir

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bandung (buseronline.com) – Kemenkes RI, melalui Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, mengadakan kegiatan “Simulasi Kegawatdaruratan Medis” di RSUP Dr Hasan Sadikin (RSHS) sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi bencana nuklir.

Simulasi ini berlangsung dari 18-20 September 2024 dan bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Taman Sari.

Dalam sambutannya, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes, Yuli Astuti, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi nuklir. “Kami terus mengembangkan pelayanan kesehatan dengan teknologi nuklir, termasuk penyebaran fasilitas dan sumber daya manusia ke rumah sakit di seluruh Indonesia,” ujar Yuli, Rabu.

Yuli menjelaskan bahwa undang-undang nasional terkait ketenaganukliran mengamanatkan keselamatan publik dan perlindungan lingkungan dalam setiap kegiatan yang melibatkan nuklir.

Kedaruratan nuklir bisa terjadi akibat bencana alam, kecelakaan, tindakan kriminal, atau kesalahan penanganan, sehingga perencanaan matang diperlukan untuk mitigasi.

Direktur Medik RSUP Dr. Hasan Sadikin, Iwan Abdul Rachman, menambahkan bahwa lokasi RSHS yang berdekatan dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menjadikan kesiapsiagaan bencana nuklir sangat penting. “Kesiapsiagaan ini menjadi prioritas mengingat posisi geografis dan fasilitas nuklir yang kami miliki,” katanya.

Kegiatan ini melibatkan lebih dari 100 peserta, termasuk perwakilan dari RS Rujukan Bencana Nuklir Nasional, BAPETEN, BRIN, PSC 119, dan organisasi profesi terkait.

Kemenkes berharap simulasi ini dapat memperkuat koordinasi lintas sektor dan meningkatkan respons medis dari tingkat prehospital hingga intra-hospital dalam menghadapi kedaruratan radiasi.

Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan sistem tanggap darurat dan transformasi kesehatan nasional dapat terus diperkuat untuk menjamin keselamatan masyarakat dan perlindungan lingkungan dalam menghadapi ancaman nuklir di masa mendatang. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru