25 C
Medan
Sabtu, November 23, 2024

UHC Kota Medan Untuk Masyarakat Kurang Mampu

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Wali Kota Medan Bobby Nasution telah melaunching Universal Health Coverage (UHC) sejak 1 Desember 2022. Dengan program ini tidak ada lagi masyarakat, terutama warga kurang mampu yang tidak dapat berobat karena masalah biaya.

Hal ini disampaikan Bobby Nasution saat menjawab pertanyaan dari Tim Surveior Survei Akreditasi Standar Kementerian Kesehatan RI di RSUD Dr Pirngadi Medan. Ada pun Tim Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yakni dr Elsa Christy MKes FISQua, dr Syamsul Rizal SpBP – RE dan Ns Ami Nuryanti SKep MARS FISQua.

Didampingi Plt Dirut RSUD Dr Pirngadi Medan dr Taufik Ririansyah dan Dewan Pengawas RSUD Dr Pirngadi Medan Destanul Aulia serta jajaran RSUD Dr Pirngadi Medan, orang nomor satu di Pemko Medan ini menjawab pertanyaan yang disampaikan Tim Surveior KARS tersebut.

Ia mengtakan sebelum dilaunchingnya program UHC, Pemko Medan terlebih dahulu memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat Kota Medan bahwa UHC bukan gratis untuk seluruh masyarakat Kota Medan. Sebab, masyarakat yang masuk ke dalam program ini adalah yang kurang mampu dan benar-benar membutuhkan.

“Hari ini jangan ada lagi masyarakat yang tidak dapat berobat karena masalah biaya. Bagi masyarakat yang selama ini sudah tercover BPJS di tempat kerjanya, tetap menjadi tanggungjawab tempatnya bekerja maupun yang bayar secara pribadi. Pemahaman seperti ini yang perlu diketahui sebelum diluncurkannya program UHC ini. Memang UHC ini untuk masyarakat yang kurang mampu,” katanya.

Selain UHC, jelas Bobby Nasution, Pemko Medan juga telah meluncurkan program Medan Medical Tourism (MMT). MMT merupakan cita-cita bersama. Apalagi, imbuhnya, Kota Medan berdekatan dengan negara tetangga, sehingga banyak masyarakat yang berobat maupun sekedar “check-up” ke luar negeri.

Untuk mendukung program MMT, menantu Presiden Joko Widodo ini menjelaskan masing-masing rumah sakit harus memiliki program unggulan. “Misalnya RS Pirngadi ini unggul dengan pelayanan dokter giginya. Itu yang harus ditekankan,” jelasnya.

Terkait peningkatan pelayanan RS Pirngadi ke depannya, Bobby menyampaikan akan terus mengembangkan layanan rumah sakit milik Pemko Medan tersebut. Dimana layanan kesehatan tersebut harus bisa menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Kota Medan.

“Kita sudah memiliki data sehingga mengetahui apa keluhan masyarakat yang paling banyak. Untuk itu pelayanan kesehatan yang diberikan harus sesuai dengan keluhan atau dibutuhkan masyarakat tersebut,” paparnya.

Disamping itu, lanjut Bobby Nasution, MMT bukan hanya untuk pelayanan medis saja tetapi juga ada pelayanan non medisnya seperti berkolaborasi dengan hotel, restoran dan lain sebagainya.

“Jadi ketika pikiran pasien tersebut senang dan tenang tentunya akan sangat membantu dalam percepatan penyembuhannya. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga tidak berobat ke luar negeri,” ungkapnya.

Dengan adanya Survei Akreditasi ini, Bobby Nasution selanjutnya berharap agar RS Pirngadi dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kota Medan yang datang berobat.

“Saya berharap komisi akreditasi dapat memberikan hal yang baik kepada RS Pirngadi dengan memberikan akreditasi paripurna,” harapnya.

Berita Lainnya

Berita Terbaru