Medan (buseronline.com) – Dinkes Kota Medan, bekerja sama dengan pihak swasta seperti Halodoc, meluncurkan program skrining Tuberkulosis (TB) untuk mendeteksi penderita TB di Kota Medan. Kegiatan ini diadakan di Puskesmas PB Selayang II, Jalan Bunga Cempaka No 58 E, Kecamatan Medan Selayang, Selasa.
Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri, mengapresiasi dukungan pihak swasta dalam upaya penanganan TB. Ia menegaskan bahwa penanganan TB adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya Dinkes atau tenaga kesehatan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Halodoc. Ini menunjukkan kepedulian pihak swasta terhadap program TB,” ujarnya. Skrining akan berlangsung di berbagai lokasi, termasuk gereja dan lembaga pemasyarakatan, dan ditargetkan menjangkau sekitar 6.000 orang dalam waktu 41 hari ke depan.
Skrining ini dimulai sejak 25 September 2024, dan akan terus berlangsung di seluruh Puskesmas di Kota Medan. dr Rasta Abdidharma Tarigan, Kepala UPT Puskemas PB Selayang II, menambahkan bahwa mereka menargetkan 200 orang untuk skrining hari ini, dengan fokus pada individu berisiko tinggi seperti penderita diabetes, HIV, dan kontak erat dengan pasien TB.
Menurut dr Rasta, angka TB di wilayahnya cukup tinggi, dengan lebih dari 500 kasus terdata hingga akhir September. Ia berharap dengan adanya skrining ini, pasien yang belum terdeteksi dapat dijangkau lebih awal, sehingga dapat mencegah penyebaran TB yang lebih luas.
Dengan kolaborasi ini, Dinkes dan mitra swasta berupaya meningkatkan kesadaran dan deteksi dini TB di masyarakat, demi kesehatan dan keselamatan publik. (R)