26 C
Medan
Minggu, Oktober 6, 2024

Sespim Lemdiklat Polri dan Serdik SPPK Gelar Dialog Penanganan Bencana

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Lembang (buseronline.com) – Sespim Lemdiklat Polri mengadakan Dialog Kebangsaan bertema “Disaster Management in Indonesia” bersama Peserta Didik Sekolah Pengembangan Profesi Kepolisian (SPPK) Angkatan 1, yang berlangsung di Gedung Pancasila, Senin.

Acara ini menghadirkan narasumber berkompeten, termasuk Brigjen Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti DFM SpF dari Karolabdokkes Pusdokkes Polri, serta Dr Sumarjaya SKM MM MFP CFA, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI. Turut hadir dalam acara ini Koordinator Widyaiswara Kepolisian Sespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Drs Jawari SH MH, serta jajaran pejabat utama dan peserta didik dari Sespimma Polri Angkatan ke-72.

Dalam sambutannya, Kasespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Prof Dr Chryshnanda Dwilaksana MSi, melalui Irjen Pol Drs Jawari SH MH, menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Ia mengutip Undang-Undang No 24 Tahun 2007 yang mendefinisikan bencana sebagai peristiwa yang mengancam kehidupan masyarakat.

“Bencana dapat disebabkan oleh faktor alam, non-alam, atau manusia, yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan lingkungan,” ujarnya. Ia juga mendorong peserta untuk aktif berdiskusi dengan narasumber.

Brigjen Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti menjelaskan pentingnya identifikasi korban bencana. Ia menjelaskan metode identifikasi dalam operasi Disaster Victim Identification (DVI), yang meliputi metode primer seperti sidik jari, catatan gigi, dan analisa DNA, serta metode sekunder seperti catatan medis.

“Kesalahan dalam identifikasi dapat berakibat fatal, sehingga prosedur ini sangat penting,” tandasnya.

Usai kegiatan, Kasenat SPPK Angkatan 1, Alex Willem Tlonaen ST MM MTrAP, menyatakan bahwa materi yang disampaikan sangat bermanfaat dan membuka wawasan mereka dalam menghadapi tantangan tugas ke depan. “Kami tidak hanya menangani permasalahan hidup, tetapi juga siap dalam identifikasi jenazah,” tutupnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru