27 C
Medan
Sabtu, Oktober 5, 2024

Seni Gambuh di GSVI 2024: Pelestarian Budaya dan Kebhinekaan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bali (buseronline.com) – Kemendikbudristek menampilkan pertunjukan seni tradisional Gambuh dalam acara Gateways Study Visit Indonesia (GSVI), Kamis.

Acara ini menjadi wujud komitmen pemerintah untuk memperkuat pelestarian budaya di tengah arus digitalisasi yang mengancam keberlanjutan tradisi.

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah, menyampaikan keyakinan bahwa langkah-langkah kecil dalam melestarikan budaya lokal memiliki dampak besar bagi jati diri bangsa. Ia berharap acara ini dapat menginspirasi generasi muda untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia.

Pertunjukan Gambuh Masutasoma, yang diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2015, dipentaskan oleh Yayasan Bumi Bajra Sandhi. Pertunjukan ini tidak hanya menampilkan keindahan seni, tetapi juga menyampaikan pesan mengenai keberagaman melalui partisipasi penari dari berbagai latar belakang, termasuk penyandang disabilitas.

Ketua Komunitas Bumi Bajra, Ida Made Dwipayana, menegaskan bahwa Gambuh lebih dari sekadar seni pertunjukan; ia merupakan bentuk kebijaksanaan tradisional yang relevan hingga saat ini. Koreografer Ida Ayu Wayan Arya Satyani menambahkan bahwa cinta kasih menjadi dasar utama dalam ajaran regenerasi budaya.

Salah satu penari, Alfad dari Aceh, berbagi pengalamannya. “Bergabung dalam pertunjukan ini memberi saya kesempatan untuk mempelajari beragam budaya baru. Kami menggabungkan elemen budaya Bali, NTT, dan Aceh dalam pertunjukan ini, yang diharapkan dapat terus melestarikan kesenian kita,” ujarnya.

Melalui pertunjukan Gambuh Masutasoma, Kemendikbudristek mengajak masyarakat untuk aktif mendukung regenerasi seni budaya Nusantara. Partisipasi dalam program-program literasi budaya yang diinisiasi pemerintah dianggap kunci bagi keberlangsungan tradisi luhur bangsa. Informasi lebih lanjut mengenai program-program budaya lainnya dapat diakses melalui laman resmi Kemendikbudristek. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru