26 C
Medan
Sabtu, Oktober 19, 2024

Pemanfaatan Teknologi di Sekolah Denpasar Tingkatkan Efisiensi Administrasi

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Denpasar (buseronline.com) – Penerapan pembelajaran berbasis teknologi menjadi tantangan besar bagi tenaga pendidik yang belum akrab dengan teknologi.

Namun, pandemi Covid-19 memaksa guru, kepala sekolah, dan tenaga pendidikan lainnya untuk beradaptasi dan bekerja sama, menciptakan proses pembelajaran yang lebih baik dan efisien.

Di SMKN 3 Denpasar, yang memiliki berbagai program keahlian, pemanfaatan platform ARKAS dan SIPLah diakui membantu pengelolaan keuangan dan administrasi.

Kepala SMKN 3 Denpasar Agung Wijayaputra menjelaskan bahwa penggunaan ARKAS memudahkan pengelolaan dana pendidikan, termasuk dana BOS, serta meningkatkan transparansi.

“Kami tidak lagi menggunakan sistem manual. Transformasi ini mendorong transparansi dan efisiensi dalam perencanaan anggaran,” ujarnya dalam kunjungan sekolah pada Gateways Study Visit Indonesia 2024.

Senada dengan itu, I Dewa Ayu Sri Ratna, sub-koordinator unit administrasi substantif SMKN 3 Denpasar, mengakui bahwa transisi penggunaan perangkat lunak awalnya cukup mengejutkan, namun pendampingan dari pusat mempermudah adaptasi.

Di sisi lain, SMPN 9 Denpasar juga mengalami transformasi signifikan selama pandemi. Kepala Sekolah Ni Wayan Raiyani menjelaskan, sekolahnya mengembangkan program mentoring untuk membantu guru-guru senior beradaptasi dengan teknologi.

“Pandemi memaksa kami untuk beradaptasi dengan teknologi. Meski ada tantangan, kami menyadari pentingnya teknologi dalam mempercepat transformasi pendidikan. Kini kami terus mendorong inovasi pengajaran yang relevan bagi murid,” katanya.

Inisiatif ini didukung oleh visi UNESCO dan UNICEF dalam mendorong pembelajaran publik secara digital. Frank van Cappelle, Gateways Lead UNICEF, dalam konferensi pers Gateways Study Visit Indonesia 2024 menyebutkan bahwa ekosistem teknologi pendidikan dapat mengotomatiskan pekerjaan administratif, memberi lebih banyak waktu bagi guru untuk fokus pada interaksi pembelajaran berkualitas.

Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril juga menekankan pentingnya mempertahankan transformasi ini.

Ia menyebut, akan sulit kembali ke sistem manual setelah merasakan dampak positif teknologi dalam tata kelola sekolah.

“Kita perlu mengapresiasi transformasi yang telah terjadi dan terus berkolaborasi untuk melibatkan semua aktor pendidikan,” pungkasnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru