25 C
Medan
Minggu, November 24, 2024

Dirjen GTK Apresiasi Capaian Merdeka Belajar dan Peran Guru Penggerak di Kalimantan Selatan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Banjarmasin (buseronline.com) – Dirjen GTK Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, mengunjungi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, selama dua hari, 9-10 Oktober 2024, untuk meninjau implementasi program Merdeka Belajar.

Dalam kunjungan ini, Nunuk berdialog dengan 500 guru penggerak dari seluruh provinsi. Ia menyampaikan kebanggaannya atas capaian Merdeka Belajar di Kalimantan Selatan. “Saya bangga dan terharu melihat capaian Merdeka Belajar di sini luar biasa,” ujarnya.

Nunuk menegaskan komitmen Kemendikbudristek untuk mendukung keberlanjutan program yang berdampak luas bagi masyarakat. Data menunjukkan bahwa di Kalimantan Selatan, 351 Guru Penggerak telah menjadi Kepala Sekolah, sementara 11 guru lainnya menjabat sebagai Pengawas Sekolah. Selain itu, 13.879 guru di provinsi tersebut telah lulus sebagai ASN PPPK sejak 2021 hingga 2023, dengan 39.590 guru ASN aktif menggunakan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny, mengungkapkan rasa terima kasih kepada Ditjen GTK atas program-program yang telah diluncurkan, terutama Guru Penggerak. “Guru Penggerak ini keren, ketika dijadikan kepala sekolah mereka siap tempur untuk melakukan perubahan,” kata Liana.

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, juga mendukung keberlanjutan program Merdeka Belajar, menganggapnya sangat baik untuk pendidikan.

Pada hari kedua kunjungan, Nunuk meninjau SDN Paku Alam, yang terletak di tepi sungai Pinang, untuk melihat implementasi Kurikulum Merdeka. Kepala Sekolah Zainal Hakim menjelaskan bahwa sekolahnya telah menerapkan Kurikulum Merdeka selama dua tahun, di mana guru didorong untuk kreatif dan fleksibel dalam pembelajaran.

Zainal menambahkan bahwa dalam kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), para guru memanfaatkan tanaman lokal untuk pembelajaran. “Guru-guru kami membuat program kearifan lokal dengan memanfaatkan ilung dan tanaman bamban untuk dijadikan anyaman,” jelasnya.

Selain itu, guru penggerak Abdurahman juga berbagi praktik baik dari program yang diikutinya, seperti mengumpulkan kertas bekas untuk kegiatan P5 dengan tema gaya hidup berkelanjutan, yang berfokus pada kebersihan lingkungan.

Abdurahman berharap program Guru Penggerak dapat terus dilanjutkan, mengingat dampak positifnya terhadap kualitas pembelajaran di sekolah. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru