26 C
Medan
Jumat, Oktober 18, 2024

Leani Ratri Oktila: Peparnas XVII Tampilkan Regenerasi Bulu Tangkis

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Solo (buseronline.com) – Atlet para bulu tangkis kebanggaan Indonesia, Leani Ratri Oktila, memuji atmosfer persaingan yang ada di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024.

Peraih medali emas ganda campuran di Paralimpiade Paris 2024 ini mengungkapkan bahwa Peparnas XVII menyajikan persaingan yang lebih sehat dan adanya regenerasi di kalangan para atlet bulu tangkis.

Ratri, yang berusia 33 tahun, menilai bahwa kekuatan para bulu tangkis di daerah semakin merata, terlihat dari banyaknya bibit baru yang memiliki potensi besar. “Saya lihat lebih sehat persaingannya dari event sebelumnya di Papua. Banyak pula muncul pemain-pemain baru berbakat, terutama di SH6 dan SL3,” ungkapnya saat ditemui di Edutorium UMS, Sabtu.

Salah satu atlet muda yang menarik perhatian Ratri adalah Rezky Shafi Fauziyah, 14 tahun, dari Daerah Khusus Jakarta. Rezky sukses menembus semifinal kelas elite lower 4 D 8 (SL4) Peparnas XVII sebelum terhenti di tangan Ratri dengan skor 6-21 dan 5-21. Ratri mengungkapkan keyakinan terhadap potensi Rezky, “Ada beberapa pemain muda potensial, salah satunya Rezky. Dia masih sangat muda, hanya masalah waktu saja.”

Ratri menunjukkan performa gemilang di kejuaraan ini dengan berhasil meraih gelar juara di kelas elite lower 4 D 8 (SL4), setelah mengalahkan Khalimatus Sadiyah dalam laga final dengan dua game langsung, 21-15 dan 21-14, dalam waktu kurang dari 20 menit. Pertandingan ini menjadi final ulangan dari Peparnas XVI di Papua, di mana Ratri juga sukses mengalahkan Khalimatus.

Menghadapi laga pamungkas tersebut, Ratri merasa cukup rileks karena sudah sering bertemu Khalimatus di berbagai ajang. “Final kali ini memang lebih rileks karena saya sudah sangat sering bertemu Khalimatus, baik di pertandingan maupun latihan. Jadi sudah sangat mengenal,” ujarnya.

Khalimatus dan Ratri dikenal sebagai pasangan yang solid, pernah meraih medali emas saat berpasangan di ganda putri SL3 – SU5 di Paralimpiade Tokyo 2020. Ratri menambahkan, “Kami sudah seperti keluarga sendiri, latihan bareng, nongkrong pun bareng.”

Sementara itu, Jarot Hernowo, Technical Delegate Para Bulu Tangkis Peparnas XVII, mencatat bahwa banyak bibit baru mulai bermunculan, terutama di nomor tunggal. Dia menyebutkan bahwa rata-rata laga tunggal berlangsung dengan durasi panjang, menunjukkan persaingan yang sengit. “Permainannya sengit. Beberapa pemain junior juga tampil alot melawan seniornya,” jelas Jarot. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru