27 C
Medan
Senin, November 25, 2024

Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran: Kemendikbudristek Tingkatkan Literasi dan Numerasi

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kemendikbudristek menggelar acara Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran, 11-12 Oktober 2024 di Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong percepatan pemulihan pembelajaran dengan fokus pada penguatan literasi dan numerasi.

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemendikbudristek, Baharudin, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen kementerian dalam mengatasi learning loss yang dialami oleh jutaan siswa akibat dampak pandemi. “Acara ini tidak hanya sebagai ajang apresiasi, tetapi juga sebagai ruang berbagi inspirasi dan praktik baik dari seluruh penjuru tanah air,” ungkapnya saat membuka acara di Kompleks Kemendikbudristek, Jumat (11/10/2024).

Kegiatan ini terbuka untuk umum dan disiarkan secara langsung untuk menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia. Terdapat tiga aktivitas utama dalam acara ini: Gelar Wicara, Pameran Interaktif, dan Apresiasi Aksi Nyata Literasi dan Numerasi. Pameran tersebut menampilkan walking gallery tentang perjalanan pemulihan pembelajaran, ruang konsultasi, kelas pemodelan, serta pojok baca dan cerita.

Salah satu peserta, Bonny Nazirina, mengungkapkan kebahagiaannya melihat walking gallery yang menyediakan informasi detail tentang pemulihan pembelajaran. “Ini sangat membantu kami untuk mengakses informasi terkait perjalanan pemulihan pembelajaran di Indonesia,” kata mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka.

Gelar Wicara dalam acara ini menghadirkan narasumber inspiratif dari dunia pendidikan untuk berbagi praktik baik dalam mempercepat proses pemulihan pembelajaran. Dalam sesi pertama, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah, menegaskan bahwa literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca, sedangkan numerasi lebih dari sekadar keterampilan berhitung.

“Kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk guru, kepala sekolah, dan orang tua, sangat penting dalam meningkatkan literasi dan numerasi,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya Merdeka Belajar dalam mendorong kolaborasi yang lebih luas di dunia pendidikan.

Kemendikbudristek juga telah membentuk Project Management Office (PMO) PDM 10 Pemulihan Pembelajaran untuk memberikan intervensi kepada satuan pendidikan dengan capaian literasi dan numerasi di bawah kompetensi minimum. Intervensi ini meliputi penyediaan buku bacaan bermutu, pelatihan, dan pendampingan mahasiswa Kampus Mengajar.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi landasan semangat gotong royong antara pemangku kepentingan dalam upaya pemulihan pembelajaran, serta berbagi praktik baik untuk meningkatkan literasi dan numerasi di Indonesia. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru