28 C
Medan
Jumat, Oktober 18, 2024

Gedung Institut Neurosains Nasional RS PON Menyelesaikan Tahap Topping Off

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono (RS PON) telah memasuki tahap topping off dalam pembangunan Gedung Institut Neurosains Nasional (INN), Selasa.

Proses ini menandakan selesainya konstruksi dua gedung utama, yaitu Gedung Pelayanan dan Gedung Pendidikan dan Penelitian, yang kini berlanjut ke tahap penyelesaian akhir.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan apresiasi atas kemajuan pembangunan ini, “Gedungnya bagus sekali dan cepat pembangunannya. Selamat.”

Gedung INN ini merupakan yang ke-14 yang dibangun oleh pemerintah dalam dua tahun terakhir dengan tujuan meningkatkan kualitas dan kapasitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam bidang otak dan saraf di Indonesia.

Menkes memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan berkualitas tinggi, dan interior gedung dilengkapi dengan peralatan kesehatan modern. Ia menambahkan, “Kalau ini sudah selesai, 20-30 persen dari pekerjaan kita sudah selesai. Yang 60 persen itu sumber daya manusianya.” Oleh karena itu, Menkes meminta agar pembangunan gedung baru ini disertai dengan perubahan budaya kerja yang lebih fokus pada pelayanan masyarakat dan profesionalisme.

Kementerian Kesehatan juga berkomitmen untuk menjadikan RS PON sebagai rujukan nasional untuk layanan stroke. Menurut Menkes, keberhasilan perubahan budaya kerja di rumah sakit dapat dilihat dari meningkatnya jumlah pasien dari Malaysia dan Singapura yang berobat ke Indonesia. “Layanan kita memang kurang baik, tetapi bukan dari sisi hardware, melainkan karena budaya, perilaku, dan empati,” tambahnya.

Direktur Utama RS PON, dr Adin Nulkhasanah, menjelaskan bahwa Gedung Pelayanan akan menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif, termasuk Autism Centre, Epilepsy Centre, Rehabilitation Centre, dan Stroke Centre. Selain itu, fasilitas rawat inap yang lengkap, seperti ruang operasi, Cath Lab, serta ICU, HCU, dan SCU, juga akan ditambah untuk memperkuat kapasitas layanan.

Gedung Pendidikan dan Penelitian dirancang untuk mendukung Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bagi spesialis neurologi, yang diharapkan dimulai pada awal 2025. Sementara itu, gedung penelitian akan berfokus pada pengembangan pengobatan presisi dan dilengkapi dengan Unit Uji Klinis berkapasitas 18 tempat tidur, untuk menarik kemitraan nasional dan internasional.

Dengan fasilitas modern dan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, pembangunan Gedung INN diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan di Indonesia serta mendukung visi Indonesia Emas 2045. “Semoga dengan adanya gedung ini, pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia semakin maju dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di bidang otak dan persyarafan,” harap dr Adin. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru