30 C
Medan
Kamis, Oktober 24, 2024

Imbas Ulah Mendes Yandri, Mayor Teddy Peringatkan Penggunaan Surat Kementerian

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Sekretaris Kabinet (Seskab), Mayor Teddy Indra Wijaya, memberikan peringatan kepada seluruh menteri di Kabinet Merah Putih untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan kop surat dan tanda tangan resmi kementerian. Peringatan ini disampaikan setelah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT), Yandri Susanto, dikritik karena menggunakan surat resmi kementerian untuk acara pribadi.

Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa peringatan tersebut disampaikan oleh Mayor Teddy melalui grup WhatsApp menteri. “Iya, Seskab memberi peringatan, kita harus siaga bersama. Kepercayaan publik yang besar ini harus kita jaga bersama. Semua menteri diminta berhati-hati, terutama yang terkait kepentingan pribadi dan keluarga,” ujar Budi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (24/10/2024)

Mayor Teddy, dalam pesannya, menegaskan pentingnya menjaga integritas jabatan dan tidak memanfaatkan fasilitas kementerian untuk urusan pribadi atau keluarga. “Jangan digunakan kementerian ini untuk kepentingan pribadi dan keluarga,” tambah Budi menirukan peringatan dari Seskab.

Peringatan ini muncul setelah kritik keras dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terhadap surat undangan dari Kementerian Desa yang digunakan untuk acara pribadi Yandri. Kritik Mahfud disampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @mohmahfudmd, yang menampilkan foto surat undangan tersebut.

Menanggapi kritik itu, Yandri Susanto menyampaikan permintaan maaf dan berterima kasih atas perhatian Mahfud. Ia menegaskan bahwa acara haul, peringatan Hari Santri, dan tasyakuran pelantikan dirinya sebagai Mendes PDT tidak bermuatan politik. “Kami berterima kasih kepada Pak Mahfud yang telah mengkritik, dan insya Allah kami tidak akan mengulanginya lagi,” ujar Yandri.

Kritikan ini menjadi pengingat bagi seluruh jajaran kabinet untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan atribut resmi kementerian agar kepercayaan publik tetap terjaga. (R3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru