Jakarta (buseronline.com) – Divhubinter Polri berpartisipasi dalam Konferensi ASEANPOL ke-42, Rabu. Konferensi ini menjadi platform strategis bagi negara-negara anggota ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam menangani isu-isu keamanan regional, terutama kejahatan lintas negara.
Salah satu hasil penting dari konferensi ini adalah drafting Joint Communique, yang akan menjadi kerangka acuan kerja sama antarnegara anggota ASEANPOL selama satu tahun ke depan. Dokumen ini ditandatangani oleh Ketua Delegasi masing-masing Komisi dan mencakup Minutes of Meeting dari Komisi A, B, dan C.
Delegasi Polri yang dipimpin oleh Kombes Pol Dhani Hernando SIK MH, mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan negara-negara anggota, dimulai dengan Thailand.
Dalam pertemuan ini, dibahas beberapa isu penting, termasuk pengawasan terhadap keluarga subjek RN, yang diketahui melarikan diri ke selatan.
Delegasi juga mendiskusikan penyerahan dua warga negara Thailand yang terlibat dalam kasus penggelapan dan telah ditangkap oleh Imigrasi di Jakarta.
Pertemuan dengan Australian Federal Police (AFP) juga menjadi sorotan, di mana kedua pihak membahas kerja sama dalam penanganan kejahatan transnasional, termasuk people smuggling.
Dalam pertemuan tersebut, Assistant Commissioner AFP, David Mclean, mengajukan pencalonannya sebagai anggota Komite Eksekutif Interpol dan meminta dukungan dari Polri.
Selain itu, delegasi Polri juga melakukan diskusi dengan Filipina mengenai langkah-langkah konkret dalam mencegah dan menangani kejahatan lintas negara, sesuai dengan MoU yang ditandatangani pada tahun 2022.
Diskusi mencakup penyerahan subjek Gregor Haas dan pentingnya melakukan patroli bersama untuk menangani peredaran senjata ilegal.
Dalam pertemuan dengan Kamboja, Polri membahas bantuan pencarian subjek Red Notice, Anderson William, yang terlibat dalam penipuan investasi besar-besaran.
Pertemuan dengan Myanmar juga dilakukan, di mana tantangan penegakan hukum dalam perdagangan manusia dibahas, serta apresiasi terhadap upaya Myanmar dalam menyelamatkan korban, termasuk WNI.
Melalui serangkaian pertemuan ini, Konferensi ASEANPOL ke-42 menunjukkan komitmen kuat negara-negara anggota untuk saling berkolaborasi dalam menghadapi berbagai isu keamanan di kawasan. Dokumentasi lengkap mengenai hasil pertemuan telah disiapkan sebagai acuan bagi langkah-langkah kolaboratif selanjutnya. (R)