31 C
Medan
Kamis, November 14, 2024

Menkes Tekankan Pentingnya Penguatan Industri Farmasi dan Alkes Dalam Negeri

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Indonesia memiliki potensi pasar kesehatan yang sangat besar, dengan pembelanjaan di sektor kesehatan diperkirakan mencapai Rp560 T hingga Rp580 T setiap tahunnya.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi G Sadikin dalam pembukaan Festival Inovasi Kesehatan (HAI-Fest) dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 di Jakarta, Jumat.

Dalam sambutannya, Menteri Budi menjelaskan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita untuk sektor kesehatan di Indonesia saat ini mencapai sekitar 140 dolar, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia yang mencapai 300 dolar, dan Singapura yang bahkan mencapai 3.000 dolar.

Namun, ia optimis bahwa dalam 5 hingga 10 tahun mendatang, seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia, pengeluaran untuk sektor kesehatan akan turut meningkat.

“Jika dalam 5 atau 10 tahun mendatang masyarakat Indonesia mengalami peningkatan kesejahteraan yang mirip dengan Malaysia atau Singapura, maka belanja kesehatan masyarakat Indonesia juga akan meningkat secara signifikan,” kata Menteri Budi.

Festival berlangsung 7-9 November 2024 ini mengusung tema Leveraging Local Resources: “From Nature Nurture The Future”, yang bermakna “Membangun Keberlanjutan Inovasi untuk Ketahanan Kesehatan”.

Tema ini mencerminkan komitmen Kemenkes untuk memperkuat sistem ketahanan kesehatan Indonesia dengan mendorong pembangunan industri farmasi, alat kesehatan, dan layanan kesehatan yang berbasis di dalam negeri.

Menteri Budi juga menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan di sektor kesehatan berpotensi mengalami peningkatan pendapatan (revenue) hingga dua kali lipat, seiring dengan proyeksi peningkatan belanja kesehatan masyarakat Indonesia dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.

Festival Inovasi Kesehatan ini merupakan bagian dari implementasi transformasi sistem kesehatan Indonesia, khususnya dalam pilar ketiga, yakni ketahanan sistem kesehatan.

Kegiatan ini juga menjadi ajang sinergi antara berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung kemandirian sektor kesehatan di Indonesia. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru