Tarutung (buseronline.com) – Rasa kecewa terpancar di raut wajah ratusan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di lingkungan Pemkab Taput, karena kelaparan saat berlangsung nya acara ramah tamah dengan Pj Bupati Taput Dimposma Sihombing di Gedung Sopo Partukkoan Tarutung, Kamis (15/11/2024) sore.
Ramah tamah Pj Bupati tersebut diliputi rasa kecewa karena dianggap kurang bermakna serta haus dan lapar.
Berdasarkan daftar absensi, sekitar 640 PPPK yang berdatangan dari 15 Kecamatan se-Taput itu mulai memadati gedung Sopo Partukkoan sejak siang. Kedatangan mereka untuk menghadiri acara ramah-tamah dengan Pj Bupati Taput.
Pukul 14.30 WIB acara dibuka secara resmi dengan didahului menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sekretaris BKPSDM Taput Nokmat Simanungkalit melaporkan bahwa PPPK yang hadir sebanyak 640 orang.
“Kami laporkan bahwa yang hadir mengikuti ramah-tamah merupakan PPPK Guru formasi Tahun 2021 sebanyak 640 orang.
Acara ramah-tamah yang seyogianya juga dihadiri pimpinan Forkopimda Taput, ternyata hanya dihadiri perwakilan. Kapolres Taput diwakili Wakapolres Kompol Nahampun, Kajari diwakili Kasintel M Simanjuntak dan Dandim 0210/TU diwakili Kasdim Mayor Inf Kaminton Napitupulu. Sedangkan Kepala BKPSDM Benjamin Nababan dan Kepala Dinas Pendidikan Bottor Hutasoit juga tidak tampak hadir. Padahal kedua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) inilah seharusnya yang punya hajatan.
Pada acara tersebut Pj Bupati Dimposma Sihombing menyampaikan kepada seluruh hadirin bahwa maksud dikumpulkan seluruh PPPK Guru se-Taput karena ingin mengenal lebih dekat dengan PPPK.
“Sejak dihunjuk pemerintah sebagai Penjabat Bupati pada bulan April, saya tidak sempat untuk mengunjungi bapak/ibu. Saya mau mengenal lebih dekat secara langsung kepada bapak/ibu melalui ramah-tamah ini”, kata Dimposma.
Sebelum acara dilanjutkan, Dimposma kemudian mengajak peserta ramah-tamah untuk menyaksikan video profil dirinya. Hampir 30 menit durasi video profil Dimposma dipertontonkan kepada peserta ramah-tamah.
Setelah selesai menonton video profil dirinya, Dimposma Sihombing tiba-tiba menyampaikan permintaan maaf dan harus meninggalkan tempat karena harus menemui tamu di rumah dinas.
“Mohon maaf bapak/ibu, saya terpaksa meninggalkan tempat karena ada tamu yang menunggu di rumah dinas” katanya.
Sekitar 10 menit kemudian , Kasdim 0210/TU Mayor Inf Kaminton Napitupulu juga meninggalkan tempat. Jadi hanya Wakapolres Taput (terlambat datang), Kasintel Kajari Taput M Simanjuntak dan PLh Sekda David Sipahutar yang bertahan di meja narasumber.
David Sipahutar secara singkat menyampaikan pesan kepada seluruh PPPK agar tidak terlibat dukung- mendukung kepada salah satu paslon di Pilkada Taput. “Pilih lah sesuai hati nurani mu
Jadi harus bersikap netral “, ujarnya singkat.
Acara ramah tamah selama hanya sekitar 1,5 jam itu pun terkesan monoton dan tidak diminati seluruh peserta. Padahal ratusan PPPK datang jauh-jauh dengan waktu perjalanan 3-4 jam, terutama yang datang dari Kecamatan paling ujung seperti dari Garoga, Parmonangan, Pangaribuan dan Kecamatan yang jaraknya cukup jauh dari Tarutung.
“Sekarang kita masuk sesi tanya-jawab, apakah ada yang ingin bertanya?”, tanya David Sipahutar dan dijawab tidak secara serentak oleh seluruh peserta.
Hanya ada satu orang dari ratusan PPPK yang mengajukan pertanyaan tentang perpanjangan masa jabatan PPPK.
“Apakah karena lapar? Apakah sudah makan tanya David, dan dijawab kami lapar, kami belum makan,” jawab seluruh peserta.
Acara kemudian ditutup pada pukul 16.00 WIB dengan meninggalkan kekecewaan bagi bagi ratusan PPPK tanpa dikasih makanan snack.
Terkait acara ramah-tamah yang dihadiri ratusan PPPK guru, namun tidak diberikan makan, salah seorang pejabat BKPSDM Taput yang tidak bersedia namanya ditulis mengatakan tidak ada ditampung dana untuk acara tersebut.
Selain itu dia menyarankan agar acara tersebut jangan dilaksanakan karena mengumpulkan massa PPPK bisa saja terkesan diplesetkan orang dikait-kaitkan dengan Pilkada, ujarnya minta namanya dirahasiakan.
Tentang netralitas ASN, kan sudah ada edaran Pj Bupati. Kegiatan bimbingan dan ramah tamah seperti ini sebaiknya dilaksanakan seusai Pilkada”, ujar peserta sambil menggerutu. (T1)