Baku (buseronline.com) – PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung aksi iklim global melalui program unggulan Desa Energi Berdikari (DEB).
Program yang menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan ini dipresentasikan dalam Konferensi Iklim PBB (COP 29) di ICESCO Pavillion, Baku, Azerbaijan, Rabu lalu.
Corporate Secretary Pertamina New & Renewable Energy, Dicky Septriadi, menjelaskan bahwa DEB bertujuan menyediakan akses energi bersih dan berkelanjutan untuk desa-desa terpencil di Indonesia.
Program ini menggabungkan pembangunan infrastruktur energi berbasis tenaga surya, mikrohidro, dan biogas, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal melalui edukasi pengelolaan energi bersih.
“Melalui Desa Energi Berdikari, Pertamina mendukung transisi energi sekaligus berkontribusi pada aksi iklim global. Program ini tidak hanya menyediakan listrik berkelanjutan, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi dan mengurangi emisi karbon secara signifikan,” ujar Dicky.
Hingga saat ini, DEB telah memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 30.000 orang, mengurangi emisi karbon lebih dari 729 ribu ton CO2eq per tahun, dan menciptakan dampak ekonomi positif senilai 180 ribu dolar AS per tahun.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyebutkan bahwa Pertamina menargetkan perluasan DEB di 79 wilayah baru pada tahun 2024.
Hingga kini, sudah ada 114 desa di seluruh Indonesia yang mendapatkan manfaat dari program ini.
“Program ini tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan masyarakat agar mampu mengelola energi bersih secara mandiri. Dengan edukasi yang kami berikan, kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan energi ini untuk menggerakkan perekonomian lokal,” jelas Fadjar.
Selain itu, Pertamina menekankan bahwa DEB menjadi bagian penting dalam mendukung target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.
Kehadiran Pertamina di COP 29 juga menjadi ajakan bagi sektor swasta lain untuk ikut terlibat dalam aksi iklim. Dicky menegaskan bahwa tantangan perubahan iklim membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
“Mengambil bagian dalam aksi iklim bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga memastikan keberlanjutan bisnis dan ketahanan komunitas di masa depan. Kami mengundang perusahaan lain untuk berkontribusi dalam inisiatif seperti Desa Energi Berdikari demi menciptakan perubahan positif,” kata Dicky.
Dengan langkah ini, Pertamina membuktikan komitmennya tidak hanya sebagai produsen energi tetapi juga sebagai pelopor dalam menghadapi tantangan global perubahan iklim. (R)