Surabaya (buseronline.com) – Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurachman menegaskan bahwa Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, memiliki peran yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan minyak sawit global.
Menurutnya, industri kelapa sawit Indonesia bukan hanya sebagai komoditas ekspor yang menjanjikan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian negara.
“Sebagai pemain global, perkebunan kelapa sawit Indonesia menghasilkan devisa yang cukup besar bagi perekonomian negara. Selain itu, industri ini juga turut memperkuat sektor pertanian dan perkebunan, yang menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia,” ungkap Eddy dalam acara Sosialisasi Implementasi Ketentuan Terkait Ekspor dan Pungutan Ekspor atas Komoditas Kelapa Sawit, CPO, dan Produk Turunannya di Surabaya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III-2024 tercatat sebesar 4,95%, dengan sektor pertanian dan perkebunan tumbuh positif 1,69%. Komoditas kelapa sawit berperan besar dalam kedua sektor ini.
Sementara itu, dalam hal ekspor, industri kelapa sawit Indonesia juga menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi ekspor nonmigas. Data Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa pada September 2024, ekspor nonmigas Indonesia mencapai USD 181,14 M, dengan ekspor lemak dan minyak nabati, termasuk minyak kelapa sawit, mencapai USD 14,43 M.
Eddy menjelaskan, angka-angka tersebut mengukuhkan peran strategis industri kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia, baik dari segi ekspor maupun sebagai salah satu komoditas unggulan.
Sebagai respons terhadap pentingnya industri ini, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung sektor perkebunan kelapa sawit melalui berbagai kebijakan strategis. Kebijakan tersebut berfokus pada peningkatan produktivitas sektor hulu, kesejahteraan pekebun, dan mendorong hilirisasi industri kelapa sawit nasional.
“Pemerintah berkomitmen untuk memastikan perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang secara berkelanjutan. Kami mendukungnya melalui berbagai program strategis, termasuk peremajaan sawit rakyat, peningkatan produktivitas dengan bibit bersertifikat, serta riset dan pengembangan untuk menghasilkan teknologi yang siap komersial,” jelas Eddy.
Selain itu, pemerintah juga mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan dan pendidikan, pemberian insentif untuk biodiesel, bantuan sarana dan prasarana, serta program promosi untuk meningkatkan citra positif kelapa sawit, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Program-program ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin industri kelapa sawit dunia, sambil tetap menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. (R)