Tangerang Selatan (buseronline.com) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menghadiri dan menjadi pembicara kunci dalam kegiatan Opening Ceremony dan Seminar Internasional bertema “Transformasi Pendidikan sebagai Upaya Mempertahankan Nilai Kebudayaan dalam Masyarakat Indonesia pada Era Modernisasi” yang digelar di Aula Harun Nasution, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Jumat.
Dalam pidatonya, Menteri Mu’ti menekankan peran sentral guru dalam dunia pendidikan. Meskipun teknologi terus berkembang, ia menegaskan bahwa guru tetap menjadi figur utama yang tidak dapat digantikan dalam proses pembelajaran. “Teknologi memang sangat penting, tetapi guru tetap menjadi figur utama dalam pembelajaran,” ujarnya.
Menteri Mu’ti juga menyoroti upayanya untuk memprioritaskan pemenuhan kualifikasi dan peningkatan kompetensi guru. Menurutnya, kesejahteraan guru juga menjadi fokus utama yang akan terus diperjuangkan dalam kepemimpinannya.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas guru melalui berbagai program yang sudah disetujui, termasuk tunjangan sertifikasi dan pelatihan untuk program profesi guru,” tambahnya.
Selain itu, Menteri Mu’ti mengungkapkan pentingnya menjaga nilai-nilai kebudayaan Indonesia dalam sistem pendidikan, sebagai bagian dari upaya mempertahankan identitas bangsa di tengah gelombang modernisasi.
Ia menegaskan bahwa keberagaman budaya Indonesia adalah modal utama untuk menciptakan bangsa yang maju tanpa kehilangan akar budaya yang ada. “Nilai-nilai kebudayaan Indonesia adalah kapital kita yang tak ternilai harganya,” ujar Menteri Mu’ti.
Ia menekankan pentingnya pengembangan soft skills, seperti kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, dan berkomunikasi, dalam pendidikan. Keterampilan ini, menurutnya, harus ditanamkan sejak dini agar generasi muda siap menghadapi tantangan global yang semakin dinamis.
Menteri Mu’ti juga mengungkapkan rencana besar untuk pengembangan kualitas guru di Indonesia. Pada tahun 2025, sebanyak 606 ribu guru diperkirakan akan mendapatkan tunjangan sertifikasi, sebuah langkah yang sudah disetujui oleh DPR.
Selain itu, sekitar 850 ribu guru direncanakan akan dilatih melalui Program Profesi Guru (PPG) pada tahun yang sama. “Ini bukan janji politik, tetapi komitmen yang sudah disetujui oleh DPR. Kami juga berencana melatih sekitar 850 ribu guru untuk mengikuti Program Profesi Guru (PPG) pada 2025,” tambahnya.
Menteri Mu’ti berharap, dengan program-program tersebut, Indonesia dapat mempersiapkan generasi yang unggul, siap bersaing di era digital, dan tetap memegang teguh nilai-nilai kebudayaan bangsa. “Kualitas pembelajaran yang meningkat akan berpengaruh langsung pada kualitas sumber daya manusia di Indonesia,” tutupnya.
Dengan visi besar tersebut, Menteri Mu’ti berharap program-program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dapat membantu mempersiapkan generasi muda Indonesia yang lebih baik dan kompetitif di tingkat global. (R)