Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama dengan Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa) sukses menyelenggarakan acara Demo Day Perempuan Inovasi 2024, yang bertujuan untuk memberi akses lebih luas kepada perempuan agar dapat berpartisipasi aktif dalam industri teknologi.
Program ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan gender dan menciptakan peluang bagi perempuan untuk mengembangkan keterampilan digital.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam sambutannya saat membuka acara pada Selasa di Jakarta, menyampaikan bahwa ia optimis perempuan dapat memainkan peran penting dalam dunia teknologi dan memberikan kontribusi besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Program ini bukan hanya untuk peningkatan keterampilan, tetapi juga untuk menciptakan masa depan yang inklusif dan berdaya saing,” ujarnya.
Tatang Muttaqin, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, juga mengungkapkan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk menyiapkan SDM berkualitas yang dapat membawa Indonesia menjadi negara maju dengan penguasaan ilmu dan teknologi,” jelas Tatang.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menekankan bahwa perempuan harus berperan dalam inovasi untuk kemajuan bangsa.
Ia juga mengungkapkan bahwa pendidikan vokasi memberikan peluang besar bagi perempuan untuk mengejar karir di bidang teknologi tanpa harus melalui jalur pendidikan akademik yang panjang.
Hetifah menambahkan, pemerintah perlu mendukung perempuan dengan menghubungkan mereka dengan komunitas profesional serta menghapus stigma gender melalui kampanye kesetaraan.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Markoding, Amanda Simandjuntak, menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital pada tahun 2030.
Ia mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan yang ada di Demo Day Perempuan Inovasi 2024 untuk meningkatkan keterampilan digital mereka.
Program ini, yang sudah berjalan sejak 2022, menyediakan pelatihan intensif selama lima bulan dengan metode project-based learning, di mana peserta diminta untuk mengembangkan solusi digital yang berbasis gender.
Amanda menargetkan pada tahun 2025, lebih dari 20.000 perempuan akan dapat mengakses pelatihan digital melalui program ini. Selain itu, lebih dari 200 perempuan akan mendapatkan beasiswa untuk mengikuti pelatihan intensif yang mempersiapkan mereka untuk siap bekerja di dunia digital.
Demo Day Perempuan Inovasi 2024 menjadi puncak dari perjalanan para peserta yang telah mengembangkan keterampilan digital mereka.
Dalam acara tersebut, peserta menampilkan karya-karya inovatif mereka dalam bidang Web Development dan UI/UX Design, yang kemudian akan mendapatkan apresiasi dari tim penilai.
Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi perempuan Indonesia yang berdaya, berinovasi, dan berkontribusi besar dalam transformasi digital tanah air. (R)