25 C
Medan
Kamis, Desember 19, 2024

Menkes Budi: Fokus Promotif dan Preventif Kunci Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bali (buseronline.com) – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya sektor kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Hal ini disampaikan dalam sesi diskusi GAVI Board Meeting yang digelar di Hotel Hilton, Nusa Dua, Bali, Selasa. “Kemenkes menangani masyarakat sejak sembilan bulan sebelum kelahiran hingga akhir hayat,” ujar Menkes Budi.

Ia menekankan, tujuan utama pembangunan kesehatan adalah menciptakan masyarakat yang sehat dan cerdas demi mendorong Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi.

Namun, ia mengungkapkan, pendekatan kesehatan saat ini masih terlalu fokus pada penyembuhan, seperti operasi jantung dan penggunaan alat medis mahal, yang menyedot 80% anggaran kesehatan.

“Cara menjaga masyarakat tetap sehat bukan hanya menyembuhkan orang sakit, melainkan mencegah mereka jatuh sakit. Ini membutuhkan strategi berbeda, seperti imunisasi dan pemeriksaan kesehatan,” tegasnya.

Menurut Menkes, pendekatan promotif dan preventif harus diperkuat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat tanpa membebani anggaran negara secara berlebihan.

“Pemerintah harus berperan besar dalam tindakan pencegahan karena ini adalah investasi jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Juan Pablo Uribe, Global Director for Health, Nutrition, and Population dari Bank Dunia, mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dalam memperkuat layanan kesehatan primer.

“Indonesia sedang memperkuat layanan kesehatan primer, termasuk pengembangan sumber daya manusia, fasilitas kesehatan, serta pelayanan berbasis komunitas,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya intervensi bagi anak-anak rentan, seperti gizi dan imunisasi, yang kini diintegrasikan dengan penguatan pendidikan serta layanan lainnya.

Pablo menambahkan, dana hibah internasional meskipun kecil jika dibandingkan dengan anggaran nasional, memberikan fleksibilitas tinggi dalam mendukung inovasi, bantuan teknis, dan pemantauan kebijakan kesehatan.

“Hibah ini memiliki nilai besar dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia,” katanya.

Menurut Pablo, kerja sama internasional bukan hanya soal pembiayaan, tetapi juga tentang penguatan pelayanan kesehatan yang berfokus pada komunitas. “Dengan kepemimpinan kuat dari negara, kita dapat mencapai hasil signifikan dalam waktu yang relatif singkat,” tambahnya.

Melalui pendekatan promotif dan preventif, serta kerja sama dengan mitra internasional, pemerintah optimistis mampu menciptakan sistem kesehatan yang lebih tangguh dan inklusif. Menkes Budi menutup dengan keyakinan bahwa investasi di bidang kesehatan akan memberikan dampak besar bagi masa depan bangsa. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru