Jakarta (buseronline.com) – Peran penting APBN sebagai instrumen untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia, termasuk di wilayah Madura.
Hal tersebut disampaikan Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati dalam acara Kuliah Umum bertajuk “Ketahanan Ekonomi dalam Perspektif Lokal, Nasional, dan Global” di STKIP PGRI Sumenep, Jawa Timur.
Ia menjelaskan APBN berperan dalam membangun Madura melalui berbagai belanja Kementerian/Lembaga di 4 kabupaten di Madura dengan rincian tahun 2021 sebanyak Rp1,44 triliun, tahun 2022 sebanyak Rp1,5 triliun dan tahun 2023 teralokasikan sebesar Rp1,59 triliun.
Selain itu, manfaat APBN juga dirasakan langsung oleh masyarakat di wilayah Madura dalam bentuk Transfer ke Daerah (TKD). Tahun 2021 teralokasikan sebesar Rp6,57 trliun, tahun 2022 sebesar Rp7,04 trliun dan tahun 2023 sebesar Rp6,89 triliun. Dana tersebut direalisasikan dalam beragam infrastruktur, mulai dari embung, irigasi, sumur, hingga pertanahan untuk memastikan ketahanan pangan.
Selanjutnya, Menkeu secara khusus mengapresiasi kerja sama pemerintah dan DPR RI yang selama dua tahun terakhir terus bekerja keras bersama agar APBN dapat menjadi instrumen andalan untuk meredam berbagai tekanan global.
Tak ketinggalan, Menkeu juga meminta para kepala daerah untuk mengoptimalkan Dana Bagi Hasil (DBH) Cukai Hasil Tembakau (CHT), baik di bidang kesehatan maupun non kesehatan. “Sehingga masyarakat akan terlindungi dan kita juga bisa mendapatkan penerimaan yang kemudian dibagi hasilkan kepada masyarakat lagi,” pungkasnya.
Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati dalam acara Kuliah Umum bertajuk “Ketahanan Ekonomi dalam Perspektif Lokal, Nasional, dan Global” di STKIP PGRI Sumenep, Jawa Timur, Kamis (2/2/2023).