Medan (buseronline.com) – Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, meluncurkan inovasi baru dalam penanganan sampah, yaitu kompor berbahan bakar sampah.
Inovasi ini merupakan bagian dari upaya mendukung program Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Kompor berbahan bakar sampah ini merupakan hasil kerja sama antara Kelurahan Tanah 600 dan Koperasi Karya Membangun Bangsa.
Kompor tersebut memanfaatkan oli bekas yang dipanaskan menggunakan sampah plastik atau kertas. Proses pembakaran dioptimalkan dengan bantuan blower kecil yang digerakkan oleh tenaga listrik untuk menghasilkan api biru yang stabil dan efisien.
Lurah Tanah 600, Syawaludin Nasution, menjelaskan bahwa kompor ini diperkenalkan kepada masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan pelaku usaha, sebagai alternatif yang lebih hemat biaya dibandingkan dengan penggunaan kompor konvensional.
“Kompor ini kami hadirkan untuk membantu mengatasi masalah sampah, sekaligus mengurangi biaya rumah tangga. Meskipun inovasi ini masih baru, kami akan melakukan uji kelayakan dengan melibatkan instansi terkait untuk memastikan keamanannya,” ujar Syawaludin dalam kegiatan demo penggunaan kompor tersebut di kantor Lurah Tanah 600, Sabtu.
Selain itu, Kelurahan Tanah 600 juga mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan melalui program Gerakan Rumah Mandiri Kelola Sampah (GRMKS).
Melalui program ini, warga diajarkan untuk memilah sampah yang memiliki nilai ekonomis dan yang dapat digunakan untuk bahan bakar kompor berbahan bakar sampah.
Sirajuddin, pengelola Koperasi Karya Membangun Bangsa, menambahkan bahwa kompor berbahan bakar sampah ini dirancang tanpa asap dan bau, berkat penggunaan sistem polimerisasi dalam proses pembakarannya.
“Blower yang digunakan pada kompor ini bisa digerakkan dengan listrik, namun juga dapat diganti menggunakan tenaga baterai untuk memudahkan penggunaan,” jelasnya.
Inovasi kompor berbahan bakar sampah ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi masalah sampah plastik yang sulit terurai sekaligus memberikan alternatif hemat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan energi rumah tangga. (R)