Medan (buseronline.com) – Pelita Air resmi meluncurkan rute penerbangan Medan-Jakarta pada Senin (16/12/2024) di Bandara Internasional Kualanamu.
Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Dr Agustinus Panjaitan, menyambut baik kehadiran maskapai ini dan menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi pengembangan sektor transportasi di Sumut.
Dalam acara seremoni penerbangan perdana, Agustinus yang mewakili Pj Sekretaris Daerah Sumut, MA Effendy Pohan, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Pelita Air dalam memperkuat konektivitas udara di wilayah Sumatera Utara.
“Kami mengapresiasi Pelita Air yang telah membuka rute baru ini, yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi, mobilitas masyarakat, dan pariwisata daerah,” ujar Agustinus.
Agustinus menjelaskan bahwa transportasi udara memiliki peran penting dalam mempercepat pergerakan manusia, barang, dan jasa. Kehadiran Pelita Air memberikan lebih banyak pilihan transportasi yang aman, nyaman, dan efisien bagi masyarakat.
“Rute Medan-Jakarta ini tidak hanya memperkuat aksesibilitas antarwilayah, tetapi juga membuka peluang besar untuk pengembangan ekonomi dan pariwisata di Sumut,” tambahnya.
Sumut, yang dikenal dengan destinasi wisata unggulan seperti Danau Toba dan kawasan Geopark Dunia, membutuhkan transportasi yang handal untuk mendukung lonjakan kunjungan wisatawan.
Kadishub Sumut berharap, kehadiran Pelita Air dapat semakin meningkatkan daya tarik Sumut sebagai destinasi utama di Indonesia bagian barat.
“Kami percaya kehadiran Pelita Air akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, wisatawan, dan pelaku usaha. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa sektor transportasi adalah kunci dalam kemajuan daerah,” kata Agustinus.
Kadishub Sumut juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk terus memperkuat sektor transportasi di Sumut. Ia berharap Pelita Air akan terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan transportasi yang lebih baik di wilayah tersebut.
“Ini baru langkah awal dari perjalanan panjang untuk membangun sistem transportasi yang modern dan inklusif,” tutup Agustinus. (R)