28 C
Medan
Kamis, Desember 19, 2024

Kemenkes dan Kemenlu Dukung ADIMAN Gelar Program Adaptasi Dokter Lulusan Luar Negeri

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Asosiasi Dokter Indonesia-Jerman (ADIMAN) sukses mengadakan webinar sosialisasi Program Adaptasi 1 Tahun bagi dokter Warga Negara Indonesia (WNI) lulusan luar negeri pada Selasa (17/12/2024).

Kegiatan ini didukung penuh oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia sebagai bentuk upaya mempercepat proses adaptasi dokter diaspora.

Webinar yang berlangsung secara daring ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arif Havas Oegroseno, serta Plt Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes, Yuli Farianti.

Peserta terdiri atas dokter umum dan spesialis WNI yang berdomisili di negara-negara seperti Jerman, Belgia, Rusia, hingga Tiongkok. Dukungan juga hadir dari perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di berbagai negara.

Ketua ADIMAN, Prasti Pomarius, menyampaikan bahwa program ini bertujuan memfasilitasi dokter diaspora untuk dapat berkontribusi di tanah air.

“Kami mengapresiasi dukungan dari Kemenkes dan Kemenlu. Dengan sosialisasi ini, dokter diaspora dapat memahami prosedur dan regulasi terbaru sehingga proses adaptasi menjadi lebih mudah dan jelas,” ujarnya.

Dalam paparannya, Plt Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes, Yuli Farianti, menjelaskan sejumlah pembaruan dalam program adaptasi, di antaranya:

1. Pendaftaran Digital: Proses pendaftaran dilakukan melalui platform daring di https://lln.kemkes.go.id.

2. Durasi Lebih Singkat: Masa adaptasi maksimal hanya 12 bulan.

3. Lokasi Adaptasi: Dilakukan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), bukan di institusi pendidikan.

4. Insentif Terstandar: Pemerintah memberikan insentif kepada peserta program.

5. Evaluasi Kompetensi Portofolio: Khusus bagi dokter yang sudah berpengalaman minimal 2 tahun atau ahli di bidang tertentu.

Ajisoko, salah satu peserta, membagikan pengalamannya mengikuti program tersebut. “Program ini sangat membantu karena semuanya sudah serba online. Prosesnya juga jauh lebih jelas dan efisien dibandingkan sebelumnya,” katanya.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan dukungannya terhadap kolaborasi ini. “Indonesia membutuhkan lebih banyak dokter untuk memberikan layanan kesehatan yang merata. Proses adaptasi telah kami permudah, transparan, dan berbasis daring. Kami berharap program ini menjadi sarana bagi dokter diaspora untuk turut membangun kesehatan bangsa,” ujar Budi.

Webinar ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan dokter diaspora demi meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru