28 C
Medan
Senin, Desember 23, 2024

Kolaborasi BNPT dan Densus 88 Berbuah Hasil, Eks JI Kembali ke Pancasila

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Surakarta (buseronline.com) – Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo menghadiri deklarasi pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) serta ikrar setia kepada Pancasila yang dilakukan oleh para mantan anggota JI di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu.

Dalam acara tersebut, Kapolri menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Antiteror atas kerja kerasnya dalam merangkul para mantan anggota JI.

Menurutnya, kolaborasi yang dilakukan oleh BNPT, Densus 88, dan berbagai pihak berhasil menciptakan perubahan positif melalui pendekatan dialog dan humanis.

“Tentunya kami, mewakili institusi Polri dan negara, mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras BNPT dan Densus 88 yang telah melakukan kolaborasi luar biasa dengan seluruh eks anggota Jamaah Islamiyah,” ujar Kapolri.

Kapolri mengungkapkan bahwa BNPT dan Densus 88 telah menggelar 45 pertemuan dengan para mantan anggota JI, yang menghasilkan kesepakatan dan ikrar bersama untuk kembali kepada ideologi Pancasila dan kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Ini adalah kabar yang sangat membahagiakan bagi kita semua. Upaya ini tidak hanya mendorong reintegrasi sosial, tetapi juga menjadi langkah penting dalam membangun bangsa yang lebih baik,” tambahnya.

Kapolri juga menekankan pentingnya momentum ini dalam menciptakan situasi aman dan kondusif menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Ia mengajak seluruh pihak untuk terus bekerja sama membangun Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.

“Terima kasih atas kerja keras dan semangat bersama. Mari kita bersama-sama bekerja membangun bangsa ini menjadi negara yang maju,” tutup Kapolri.

Deklarasi ini menjadi simbol keberhasilan pendekatan persuasif dalam menangani isu radikalisme, sekaligus menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dan persatuan. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru