Jakarta (buseronline.com) – Kemenkes RI telah menerbitkan Petunjuk Teknis Pemantauan Praktik MP-ASI Anak Usia 6-23 Bulan pada 2024 untuk meningkatkan pemantauan dan perbaikan praktik Makanan Pendamping ASI (MPASI) bagi anak usia 6-23 bulan di Indonesia.
Menurut Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kemenkes RI, dr Lovely Daisy MKM, pemberian MPASI kepada bayi harus memenuhi empat syarat utama guna mendukung tumbuh kembang yang optimal.
Empat Syarat Utama MPASI:
1. Tepat Waktu
Pemberian MPASI harus dimulai pada usia 6 bulan karena pada usia ini kebutuhan energi bayi sudah tidak dapat dipenuhi hanya dengan ASI. dr Daisy menegaskan bahwa pemberian MPASI terlalu dini atau terlalu terlambat dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kontaminasi patogen atau kekurangan gizi.
2. Adekuat
MPASI harus dapat mencukupi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien untuk tumbuh kembang bayi. Pemberian MPASI juga harus memperhatikan usia bayi, jumlah, frekuensi, konsistensi, dan variasi makanan agar gizi yang diberikan optimal.
3. Aman
Pemberian MPASI harus dilakukan dengan cara yang higienis, menggunakan peralatan yang bersih, dan memisahkan penyimpanan makanan mentah dari makanan yang sudah dimasak. Bahan makanan seperti daging, ayam, telur, dan ikan harus dimasak hingga matang untuk menghindari risiko kontaminasi.
4. Diberikan dengan Cara yang Benar
Pemberian MPASI harus terjadwal dengan baik, menciptakan lingkungan yang mendukung, serta mengikuti prosedur makan yang tepat. Menurut Daisy, orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda lapar dan kenyang bayi serta memberikan makan dalam porsi kecil dan dengan stimulasi agar bayi dapat makan sendiri.
Daisy juga mengingatkan pentingnya keberagaman dalam MPASI. MPASI harus mengandung minimal lima dari delapan kelompok makanan, seperti ASI, makanan pokok, kacang-kacangan, produk susu, daging, telur, sayur dan buah kaya vitamin A, serta sayuran dan buah lainnya. Keragaman bahan makanan ini penting karena tidak ada satu jenis makanan pun yang mengandung zat gizi lengkap.
Selain itu, MPASI juga harus mencakup sumber protein hewani seperti telur, ikan, atau daging, yang berhubungan dengan penurunan risiko stunting pada anak.
“Pemberian MPASI yang beragam dan padat gizi sangat penting untuk memastikan kecukupan zat gizi bagi bayi tanpa menambah volume MPASI yang diberikan,” kata Daisy, Senin (9/12/2024).
Dengan memperhatikan empat syarat utama tersebut, diharapkan pemberian MPASI dapat mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal dan mengurangi risiko gangguan gizi seperti stunting. (R)