25 C
Medan
Kamis, Desember 26, 2024

Internet dan Judi Online: Ancaman Serius bagi Generasi Muda

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Di era digital, internet telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Selain memberikan manfaat besar dalam bidang pendidikan, komunikasi, dan hiburan, penggunaan internet juga menghadirkan ancaman serius berupa maraknya judi online.

Berdasarkan data terbaru dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) 2024, sekitar 4 juta pengguna internet di Indonesia terlibat dalam aktivitas judi online, termasuk 80.000 anak di bawah usia 10 tahun.

Ketergantungan pada judi online memberikan dampak negatif yang signifikan, seperti kerugian finansial, isolasi sosial, hingga gangguan kesehatan mental. Khusus bagi anak-anak, keterlibatan ini dapat merusak masa depan mereka dan membentuk pola pikir negatif.

Untuk itu, literasi digital serta pengawasan orang tua dianggap sangat penting, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Sebagai upaya edukasi, Kemendikdasmen melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) meluncurkan film pendek bertajuk “Kemenangan Sejati”. Film ini menjadi bagian dari kampanye Bulan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya judi online.

Film tersebut mendapat sambutan hangat dari pelajar hingga pendidik. Nayara, seorang siswi kelas XI SMA Negeri 6 Jakarta, mengungkapkan rasa terinspirasinya setelah menonton film tersebut. “Menurut aku, film ini benar-benar jadi pengingat bahwa judi online itu bisa merusak sendi-sendi ekonomi, sosial, dan kehidupan kita,” ujarnya.

Darel, teman sekelas Nayara, menambahkan bahwa film tersebut memberikan edukasi dengan cara yang menarik. “Filmnya gacor banget! Kita enggak cuma nonton, tapi juga dapat banyak ilmu penting soal bahaya judi online. Apalagi pengalaman dari penyintas seperti Kak Bayu itu benar-benar menginspirasi,” katanya.

Sementara itu, Erma Wahdah, seorang guru bimbingan konseling di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta, menilai film ini memberikan wawasan baru bagi para pendidik. “Saya jadi paham pentingnya kolaborasi dengan orang tua dalam mendukung siswa yang mungkin terjerumus. Pendekatan psikologis juga sangat penting agar siswa merasa didukung, bukan dihakimi,” tuturnya.

Tidak hanya dari sisi edukasi, beberapa pihak juga menyoroti perlunya langkah tegas pemerintah dalam menindak penyebaran iklan judi online yang semakin masif.

Guru SMA Muhammadiyah 12 Jakarta menekankan pentingnya tindakan pemerintah untuk memutus rantai iklan yang merugikan ini. “Kalau tidak segera diatasi, ancaman terhadap generasi muda akan semakin besar,” tegasnya.

Film “Kemenangan Sejati” menunjukkan bahwa pendekatan edukasi berbasis visual lebih efektif dibandingkan metode tradisional.

Rizal Maula, koordinator Komunitas Penggerak Pelajar Mahasiswa, menilai film ini berhasil mengedukasi generasi muda tentang dampak buruk judi online, seperti pencurian, konflik keluarga, hingga gangguan psikologis.

“Informasi seperti ini harus terus disebarkan agar anak muda tidak mudah terpengaruh oleh kesenangan sesaat yang berbahaya,” kata Rizal.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, sekolah, dan keluarga, ancaman judi online dapat diminimalisir. Langkah edukasi preventif dan penegakan hukum harus menjadi prioritas untuk melindungi masa depan generasi muda Indonesia. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru