Jakarta (buseronline.com) – SEAMEO CECCEP (Southeast Asian Ministers of Education Regional Centre for Early Childhood Care and Education and Parenting) berhasil menyelenggarakan peluncuran tiga inisiatif penting dalam pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Asia Tenggara. Acara tersebut meluncurkan Policy Brief mengenai pengembangan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI), Modul Pengasuhan Gembira, serta Aplikasi Anaking.
Acara ini juga diwarnai dengan pameran delapan stan yang menampilkan berbagai inovasi, program, dan produk unggulan dari institusi pendidikan serta mitra strategis yang berkontribusi dalam memajukan pendidikan anak usia dini.
Salah satu stan yang menarik perhatian pengunjung adalah stan Direktorat PAUD, yang menampilkan produk-produk unggulan untuk mendukung program-program prioritas mereka.
Eko Widodo, teknis kebijakan di PAUDCAST, menjelaskan bahwa mereka membagikan majalah yang berisi informasi mengenai kinerja program dan praktik-praktik baik yang telah dilaksanakan, serta school kit yang berisi alat-alat pembelajaran anak usia dini.
Selain itu, Direktorat PAUD juga menayangkan video berkualitas tentang PAUDCAST dan memamerkan totem dari program-program unggulan mereka.
SEAMEO BIOTROP, yang telah berdiri sejak 1968, turut meramaikan pameran dengan menampilkan berbagai inovasi di bidang biologi tropis. Zahwa, staf partnership & collaboration SEAMEO BIOTROP mengungkapkan bahwa mereka membawa sampel budidaya tanaman, kultur jaringan, hidroponik, serta produk seperti madu dari lebah tanpa sengat.
SEAMEO BIOTROP juga memperkenalkan program edukasi dan penelitian dari sektor kehutanan, perikanan, dan pertanian. SEAQIM (Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for QITEP in Mathematics), yang juga hadir dalam acara tersebut, memamerkan alat permainan edukatif untuk membantu pembelajaran matematika yang lebih menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Sumardyono, Direktur SEAQIM, menekankan pentingnya pemikiran kritis dalam matematika dan memberikan contoh modul serta buletin untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sementara itu, tim bisnis SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah) juga turut memeriahkan acara dengan memperkenalkan berbagai produk yang tersedia melalui platform mereka untuk memenuhi kebutuhan PAUD.
Veronica, dari tim SIPLah, menjelaskan bahwa mereka bekerja sama dengan delapan mitra penyedia, termasuk Gramedia, Blibli, dan Telkom, untuk memudahkan sekolah dalam melakukan pengadaan barang dan jasa secara daring.
SEAQIL (Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Language), yang berdiri sejak 2010, memperkenalkan program bahasa ibu yang bertujuan untuk memperkuat pengajaran bahasa dan budaya kepada anak-anak PAUD.
Estiningsih, staf divisi kerja sama SEAQIL, berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran pentingnya mengenal bahasa dan budaya ibu.
SEAQIS (Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for QITEP in Science) memamerkan inovasi dalam pendidikan sains dan teknologi, dengan tujuan meningkatkan kualitas pengajaran IPA melalui pelatihan untuk para guru.
Girindra, staf program SEAQIS, menjelaskan bahwa mereka berfokus pada integrasi teknologi dalam pembelajaran sains.
SEAMOLEC (Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre), yang berfokus pada pendidikan berbasis teknologi dan pembelajaran jarak jauh, memamerkan program-program inovatif yang relevan dengan pembelajaran daring.
Edo, staf SEAMOLEC, menekankan pentingnya keseimbangan dalam penggunaan pembelajaran jarak jauh agar tidak menjadi satu-satunya solusi dalam pendidikan.
Terakhir, SEAMEO RECFON (Regional Centre for Food and Nutrition) yang telah berdiri sejak 1968, memamerkan alat ukur gizi serta program-program yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi yang baik bagi anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Ellen Ningsih, seorang tenaga pendidik PAUD, mengungkapkan rasa inspirasinya setelah mengunjungi pameran ini. “Banyak program hebat yang bertujuan membangun generasi unggul. Saya merasa lebih termotivasi untuk berkontribusi dalam pendidikan anak usia dini,” ujarnya.
Pameran ini menjadi ajang kolaborasi yang nyata bagi berbagai pihak dalam mendukung pendidikan anak usia dini yang berkualitas, sekaligus menjadi langkah awal menuju pencapaian generasi emas Indonesia pada 2045. (R)