Taput (buseronline.com) – Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Drs Rapidin Simbolon MM bersama rombongan, mengunjungi lokasi bencana banjir bandang dan longsor di Desa Simorangkir, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Selasa (7/1/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung lokasi bencana, menyalurkan bantuan kemanusiaan, dan menyerap aspirasi masyarakat terdampak.
Dalam kunjungan tersebut, Rapidin didampingi Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Mangapul Purba, Ketua Komisi B DPRD Sumut Sorta E Siahaan, Ketua DPRD Taput Arifin Rudi Nababan, serta Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Taput Sabungan Parapat. Kehadiran tim lengkap ini, menurut Rapidin, menegaskan komitmen partai dalam mengatasi permasalahan mitigasi bencana di wilayah Taput.
“Kami datang dengan formasi lengkap untuk melihat langsung kondisi di lapangan dan menentukan langkah yang harus dilakukan untuk membantu korban bencana. Kami menilai mitigasi bencana di Taput masih sangat lemah,” ujar Rapidin yang juga anggota Komisi XIII DPR RI.
Rapidin juga menginstruksikan Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Sumut dan DPRD Taput untuk mendorong pemerintah daerah agar lebih serius menangani bencana ini. Ia menegaskan bahwa langkah konkret diperlukan untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
“Belum lama ini saya sudah datang untuk meninjau bencana serupa. Apa iya setiap tahun saya harus ke sini untuk hal yang sama? Itulah yang tidak kita inginkan. Pemerintah daerah harus mengambil langkah nyata,” tegas mantan Bupati Samosir tersebut.
Selain meninjau lokasi, Rapidin membawa bantuan kemanusiaan berupa sembako, seperti beras, minyak goreng, mi instan, susu, dan teh, yang disalurkan langsung kepada korban terdampak.
“Bantuan ini mungkin tidak banyak, tapi kami berharap bisa sedikit meringankan beban dan menyeka air mata saudara-saudara kita di sini. Tidak ada pilihan lain bagi kita selain bangkit dari cobaan ini,” ucapnya.
Sementara, Mangapul Purba menambahkan bahwa pihaknya akan mendorong Pemerintah Provinsi Sumut untuk menurunkan tim investigasi guna mencari penyebab banjir bandang dan longsor tersebut.
“Kami akan mendesak pemerintah daerah untuk mencari tahu akar masalahnya. Mitigasi bencana untuk masyarakat Taput sudah menjadi kebutuhan mendesak,” kata Mangapul.
Bencana alam yang terjadi di awal tahun ini telah meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Taput. Kunjungan dan perhatian dari pihak-pihak terkait diharapkan dapat membantu proses pemulihan dan pencegahan bencana di masa mendatang. (P2)