Maros (buseronline.com) – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menunjukkan komitmennya dalam menangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan menyalurkan 201.500 dosis vaksin ke Provinsi Sulawesi Selatan.
Vaksin ini akan didistribusikan ke 24 kabupaten/kota, sebagai bagian dari upaya menciptakan zona hijau bebas PMK.
Peluncuran vaksinasi ini dimulai melalui acara Kick Off Vaksinasi PMK di Kelurahan Leang-leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Jumat.
Pada acara tersebut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, secara simbolis menyerahkan 1.000 dosis vaksin PMK untuk distribusi tahap awal.
“Kami telah menyiapkan 4 juta dosis vaksin PMK secara nasional, yang diproduksi oleh Balai Besar Veteriner Farma Surabaya, sebagai bentuk tanggung jawab kami,” kata Agung.
Ia menjelaskan bahwa vaksinasi merupakan langkah strategis untuk mengatasi lonjakan kasus PMK, terutama di Pulau Jawa.
Melalui percepatan vaksinasi, Agung optimistis Sulawesi Selatan dapat mencapai target menjadi zona hijau bebas PMK.
“Kami meminta seluruh petugas lapangan melaporkan perkembangan secara berkala melalui sistem informasi kesehatan hewan (iSIKHNAS), agar upaya ini terpantau dan berjalan efektif,” tambahnya.
Selain vaksinasi, Kementan aktif memberikan edukasi kepada peternak terkait gejala PMK, seperti air liur berlebih, luka pada mulut, lesi di kuku, dan penurunan nafsu makan.
Peternak diimbau segera melapor dan mengisolasi ternak yang terjangkit agar penyakit tidak menyebar lebih luas.
“Kami juga mengingatkan peternak untuk tidak menjual atau memindahkan ternak yang terjangkit ke luar daerah, karena hal itu dapat memperburuk penyebaran penyakit,” jelas Agung.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Maros, Abdul Aziz Ahmad, mengapresiasi langkah Kementan ini. Ia menilai masyarakat Maros telah belajar dari wabah PMK pada tahun 2022 dan kini lebih siap menghadapi situasi.
“Dengan semangat gotong royong, saya yakin Maros bisa menjadi zona hijau bebas PMK,” ujar Abdul Aziz.
Melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, Kementan optimistis wabah PMK dapat terkendali, sehingga keberlangsungan subsektor peternakan di Sulawesi Selatan dan daerah lainnya tetap terjaga. (R)