26 C
Medan
Rabu, Februari 12, 2025

Mendikdasmen Dorong Guru Kembangkan Metode Pembelajaran Inovatif

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Malang (buseronline.com) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti melakukan kunjungan kerja ke Malang, Jawa Timur, pada Jumat.

Dalam kunjungannya, ia menemui para guru dan tenaga kependidikan di MI Muhammadiyah Manarul Islam dalam acara bertajuk “Wejangan dan Motivasi, Pendidikan Islam Berkemajuan: Menghidupkan Spirit Inovasi dan Keteladanan”.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu’ti menyoroti pentingnya inovasi dalam pembelajaran dan mengajak para pendidik untuk tidak terpaku pada gagasan bahwa inovasi harus bersifat revolusioner.

“Kita sering berpikir bahwa perubahan dalam pendidikan harus besar dan instan, seperti membangun candi dalam semalam. Padahal, perubahan bisa dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan,” ujar Mu’ti.

Ia menekankan bahwa perubahan yang berdampak besar justru sering kali berawal dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten.

“Misalnya, membiasakan anak bangun pagi. Awalnya sulit, tetapi dengan pembiasaan, anak akhirnya bisa bangun lebih awal dan bahkan membangunkan orang tuanya. Ini perubahan kecil tetapi bermakna. Inovasi dalam pembelajaran juga harus seperti itu, sederhana tetapi berdampak,” jelasnya.

Menteri Mu’ti memperkenalkan konsep Deep Learning sebagai pendekatan inovatif dalam pembelajaran.

Ia menjelaskan bahwa pembelajaran yang baik harus mengedepankan tiga prinsip utama:

1. Mindful Learning – Murid benar-benar berpikir dan memahami materi secara mendalam.

2. Meaningful Learning – Murid menemukan makna dalam pelajaran yang mereka pelajari, sehingga mereka lebih terlibat dan termotivasi.

3. Joyful Learning – Proses belajar berlangsung tanpa tekanan, menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan.

“Belajar menyenangkan bukan berarti selalu bernyanyi atau bermain. Yang penting, murid menemukan makna dalam pelajaran, merasa terlibat, dan menikmati proses belajar,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan agar guru tidak hanya menerapkan metode deduktif, tetapi juga induktif, yang memungkinkan siswa lebih aktif berpikir dan memahami konsep secara lebih mendalam.

“Jangan langsung menyalahkan murid ketika mereka salah, tetapi ajak mereka berpikir dan mencari solusi sendiri. Dengan begitu, mereka belajar dari kesalahan tanpa merasa terintimidasi,” tegasnya.

Anggota DPR RI Komisi X, Gamal Abinsaid, yang turut hadir dalam acara tersebut, menambahkan bahwa untuk membentuk generasi yang bermartabat dan inspiratif, diperlukan ketekunan dalam menemukan bakat dan potensi anak, serta membangun ketahanan dalam menghadapi tantangan.

“Sekecil apa pun usaha yang dilakukan anak-anak kita, jika disertai keikhlasan, kerja keras, dan gotong royong, pasti akan membuahkan hasil,” ujarnya.

Sebagai penutup kunjungannya, Menteri Mu’ti menandatangani prasasti peresmian Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Manarul Islam Kota Malang, didampingi oleh Anggota DPR RI Komisi X Gamal Abinsaid, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Gogot Suharwoto, serta Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Biyanto.

Diharapkan dengan wejangan ini, para guru semakin terdorong untuk menghadirkan inovasi dalam pembelajaran, sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru